“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
Sylvana Toemon
“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
Siuuut… Bona langsung menjulurkan belalainya untuk memetik mangga. “Bapak tinggal dulu, ya,” pamit Pak Dodo.
Sylvana Toemon
“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
Beberapa saat kemudian, Pak Dodo datang. “Bona, mengapa yang mentah juga dipetik?” tanya Pak Dodo. “Ups! Seru Bona. Ia sudah memetik semua mangga di pohon karena terlalu bersemangat.
Sylvana Toemon
“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
“Bagaimana kalau yang mentah kita jadikan asinan?” usul Ola. “Usul yang baik. Ayo kita bawa ke dapur,” sambut Pak Dodo.
Sylvana Toemon
“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
“Nah, mangga yang masih muda kita beri garam,” ujar Ola. “Mangga itu enaknya yang sudah matang seperti ini, nih,” sahut Pak Dodo.
Sylvana Toemon
“Bona, bisakah kamu membantu memetik mangga?” pinta Pak Dodo. “Siap!” jawab Bona. “Tentu saja nanti kalian boleh memakannya,” ujar Pak Dodo lagi.
“Yuk, cicip asinan mangganya,” ujar Ola. “Hmmmm… Enak juga, ya,” puji Pak Dodo. “Semuanya enak, kok,” kata Bona.
KOMENTAR