"Kau bangga bukan, dengan otakmu, Holmes? Kau pikir dirimu pintar, kan? Kali ini, kau bertemu dengan orang yang lebih pintar! Sekarang coba pikirkan kembali, Holmes. Apakah ada penyebab lain, sampai kau bisa tertular penyakit ini?”
"Aku tidak bisa berpikir. Pikiranku hilang. Demi Tuhan, tolong aku!" jerit Holmes putus asa.
"Ya, aku akan membantumu. Aku akan membantumu mengerti, bagaimana kau bisa tertular. Aku ingin kau tahu sebelum kau mati."
"Beri aku sesuatu untuk meringankan rasa sakitku."
"Menyakitkan, kan? Terasa kram juga…”
"Ya, ya…kram."
"Bagus! Kau bisa mendengar kata-kataku sepertinya. Dengarkan sekarang! Bisakah kau mengingat kejadian yang tidak biasa dalam hidupmu? Kapan gejala-gejala penyakitmu dimulai?" tanya Culverton Smith.
"Tidak.. aku tidak ingat sama sekali… Aku terlalu sakit untuk berpikir.”
"Kalau begitu, aku akan membantumu. Apa kau menerima sesuatu yang datang lewat pos?”
"Melalui pos?" bisik Holmes lemah.
“Apa kamu menerima kiriman sebuah kotak?”
“Aku… aku berkunang-kunang.. Aku akan pingsan…”
"Dengar, Holmes!"
Baca Juga : Kenapa Kita Bisa Merasa Merinding, ya? Cari Tahu Sebabnya, yuk!
Dokter Watson mendengar bunyi seperti Culverton Smith sedang mengguncang Holmes yang sudah sekarat itu. Dokter Watson berusaha menahan diri agar tidak keluar dari tempat persembunyiannya.
"Kau harus mendengar kata-kataku! Kau harus dengar! Apa kau ingat, sebuah kotak gading? Kiriman itu datang pada hari Rabu! Kau membukanya! Apa kau ingat?” desak Culverton Smith.
"Ya, ya, aku membukanya. Ada pegas tajam di dalamnya. Kiriman untuk lucu-lucuan…” bisik Holmes setengah sadar.
"Itu bukan untuk lucu-lucuan! Dari benda itulah kau tertular penyakit ini! Kau memang bodoh! Kau ingin cari tahu! Maka kau mendapatkannya! Siapa yang menyuruhmu menghalangi jalanku? Kalau kau tidak menggangguku, aku tidak akan menyakitimu. "
"Aku ingat!" Holmes tersentak. "Pegas itu! Tanganku tertusuk dan berdarah! Kotak gading itu… ada di atas mejaku…”
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kucing Jika Diibaratkan Usia Manusia?