"Kotak gading yang indah! Saat pulang nanti, aku akan membawanya di sakuku karena kotak ini adalah barang bukti terakhir milikmu. Tapi sekarang, kau sudah tahu kebenarannya, Holmes. Kau akan mati dan tahu bahwa akulah yang membunuhmu. Kau tahu terlalu banyak tentang nasib Victor Savage, jadi aku mengirimimu virus itu. Kini kematianmu sudah dekat. Aku akan duduk di sini dan menyaksikannya," ujar Culverton Smith penuh kemenangan.
Holmes berbisik sesuatu. Namun suaranya nyaris tak terdengar.
“Apa katamu? Menyalakan lampu gas? Ah, hari mulai gelap ya? Baiklah!! Aku akan menyalakannya agar bisa melihat kematianmu dengan lebih jelas!” kata Culverton Smith santai.
Ia menyeberangi ruangan dan menyalakan lampu. Cahaya tiba-tiba menerangi ruangan itu.
Baca Juga : Wah, Ada Pohon Natal Ramah Lingkungan yang Dibuat dari Tutup Botol
"Apakah ada lagi yang bisa kulakukan untukmu, temanku?”
“Nyalakan perapian…”
Dokter Watson hampir berseru karena girang dan heran. Suara Holmes tiba-tiba terdengar alami lagi. Sedikit lemah, namun itu suara yang biasa dokter Watson dengar. Ajaib!
Sesaat suasana kembali sepi. Dokter Watson merasa Culverton Smith pasti sedang berdiri dengan diam dan takjub sambil melihat pada Holmes yang tiba-tiba terdengar sehat lagi.
“Apa artinya ini?" seru Culverton Smith bingung dengan nada yang kering dan serak.
(Bersambung)
Cerita: Arsip Bobo
Baca Juga : Selamat Hari Ibu! Mengenal Tradisi Hari Ibu di Negara Lainnya, yuk!