Dongeng Anak: Raja Pohon Maple

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 2 Januari 2019 | 16:30 WIB
Ilustrasi Pohon Maple. (Pixabay)

Pak Boris bersiap-siap mengangkat kapaknya untuk menebang.

Namun sebelum kapaknya turun, tiba-tiba saja pohon maple menguap. Ia menggerakkan mahkota keemasannya dan berkata dengan suara manusia,

“Biarkan aku hidup dalam damai, pria baik. Apakah kau tidak merasa cukup?”

Jawaban Pak Boris sama seperti yang sebelumnya. Dan Pohon Maple pun menyuruhnya mengambil hadiahnya di tempat biasanya. Pak Boris menemukan kendi yang sangat sangat besar berisi koin emas.

“Gunakanlah dengan baik, dan ini terakhir kaliknya aku berkata padamu. Jangan kembali lagi ke sini!”

Baca Juga : Mengapa Sering Terjadi Angin Kencang pada Akhir Tahun 2018?

Pak Boris membawa pulang koin-koin emas itu. Kini mereka lebih kaya dari raja. Mereka membangun kastil yang lebih indah dan lebih mewah di seberang istana raja. Bahkan mereka punya lebih banyak pelayan.

Tak lama kemudian, raja pun wafat dan tidak punya keturunan. Para penasihat raja berunding. Tak lama, mereka memutuskan untuk mengangkat Pak Boris sebagai raja, karena kekayaannya bahkan sudah melampaui seorang raja.

Sayangnya, Bu Boris yang kini sudah menjadi istri raja, tetap saja tidak merasa puas.

“Suamiku, bawalah kapakmu dan kembalilah ke hutan, tempat si Pohon Maple yang mempunyai kendi emas. Mintalah padanya kendi emas yang paling besar. Aku tak ingin hanya menjadi ratu manusia. Aku ingin menjadi ratu atas gunung, air, hewan, batu, bunga dan pohon!”

Seperti biasa, Pak Boris tidak membantah. Ia membawa kapaknya dan kembali ke tempat Pohoh Maple besar. Ketika ia siap menebang, Pohon Maple pun menguap. Ia menggerakkan mahkota keemasannya dan berkata dengan suara manusia,

“Biarkan aku hidup dalam damai, pria baik. Apakah kau tidak merasa cukup?”

Pak Boris si kepala desa berkata dengan kapak tetap terangkat ke atas, “Uang tidak akan pernah cukup. Istriku ingin menjadi ratu atas gunung, air, hewan, batu, bunga dan pohon!”

Baca Juga : Mengapa Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok-kelok?

Pohon itu mendengus dan daun-daunnya gugur dari pohonnya. Namun ia tidak berkata apa apa. Ia merendahkan dahannya bagai lengan dan mengangkat Raja Boris dan ratunya ke udara. Ia melempar, menerbangkan mereka ke udara.

Di udara, suami istri itu berubah menjadi burung. Salah satu dari mereka masih memakai mahkota di kepala dan menyembunyikannya di lubang pohon karena malu. Dulu, orang-orang menamakan kedua burung itu hoopoe.

Ketika musim panas, kedua burung itu sering berteriak sedih di hutan. Mereka seperti mencari kerajaannya yang hilang. Kini orang-orang menamakan burung jenis itu burung cuckoo.

Bagaimana dengan Pohon Maple besar itu? Dia adalah raja dari pohon maple. Ia berdiri anggun di tengah hutan, menaikkan kepalanya yang bagai mahkota keemasan. Tak ada orang yang pernah menemukannya lagi.

Cerita: Arsip Majalah Bobo

Baca Juga : Komodo Bisa Melahap Satu Ekor Kambing Sekaligus, Bagaimana Mencernanya?

Lihat juga video ini, yuk!