Bobo.id - Ketika kita membayangkan sebuah gua, mungkin yang ada di pikiran kita adalah tempat gelap dan menyeramkan yang penuh dengan kelelawar.
Sebenarnya gua tidak menyeramkan, kok, justru gua sebenarnya sangat menarik!
Baca Juga : Wah, Ditemukan Spesies Baru yang Terjebak di Gua Sejak Zaman Es
Di Indonesia banyak sekali gua yang indah dan bisa dijadikan salah satu tempat untuk berwisata, lo.
Baca terus untuk mengetahui tentang apa sebenarnya gua itu, bagaimana gua terbentuk, dan banyak lagi!
Bagaimana cara gua terbentuk, ya? Yuk, kita cari semua hal tentang gua!
Baca Juga : Robot Opportunity Pensiun, Cari Tahu Fakta Mengenai Robot Penjelajah Mars Ini, yuk!
Apa itu Gua?
Gua adalah area atau ruang di bawah permukaan bumi, di lereng bukit, atau di dinding tebing.
Gua juga bisa dikatakan sebagai sebuah sistem rumit dari lorong bawah tanah yang saling terhubung.
Semacam labirin yang berada di bawah tanah.
Baca Juga : Wah, Desainer Ini Mencetak Camilan 3 Dimensi dari Makanan yang Dibuang
Bagaimana Gua Bisa Terbentuk?
Dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi gua untuk terbentuk, karena proses alami yang bisa membuat gua sangat lambat.
Proses-proses ini dapat mencakup tekanan, erosi dari air, gunung berapi, pergerakan lempeng tektonik, reaksi kimia, dan mikroorganisme.
Sebagian besar gua terbentuk di bebatuan yang lebih mudah larut seperti batu kapur, marmer, dolomit, dan gipsum.
Baca Juga : Inilah Acar dari Berbagai Negara, Ada Acar Telur dan Acar Ikan, lo!
Gua Karst adalah gua yang paling sering ditemukan, gua jenis ini terbentuk dari curah hujan dan proses kimia.
Ketika hujan turun ke permukaan Bumi dan karbon dioksida dilepaskan oleh tanaman yang mati ke dalam tanah.
Baca Juga : Ini Bedanya Paspor Biasa dan Paspor Elektronik, Mana yang Kamu Miliki?
Air dan karbon dioksida membentuk reaksi kimia yang mengubah air menjadi asam karbonat.
Seiring waktu, asam karbonat menggerogoti batu dan melarutkannya, membentuk lorong gua.
Baca Juga : Tidak Suka Pakai Kaus Kaki? Ini 6 Cara Agar Terhindar dari Sepatu Bau
Sebagian besar gua membutuhkan waktu lebih dari 100.000 tahun untuk tumbuh cukup besar agar bisa dikunjungi manusia!
Gua yang disebut tabung lava terbentuk ketika gunung berapi meletus dan lava mengalir melintasi permukaan Bumi.
Baca Juga : Mata Ular Tidak Bisa Berkedip, Bagaimana Saat Ular Tidur, ya?
Lava di permukaan mengeras dan membentuk atap yang kokoh, sementara lava di bawah tanah mengering, meninggalkan tabung kosong yang disebut tabung lava.
Gua laut terbentuk ketika gerakan terus-menerus dari gelombang dan pasang surut secara bertahap melemahkan tebing laut, mengikis batu dan menciptakan gua.
Baca Juga : Selain Valentine, Beberapa Negara Ini Juga Punya Perayaan Serupa, lo!
Apa Saja yang Ada di Dalam Gua?
Formasi batuan yang disebut speleothem menghiasi sebagian besar gua. Speleothem dapat tergantung di langit-langit, tumbuh dari tanah, atau menutupi sisi-sisi gua.
Speleothem yang menggantung dari langit-langit terlihat seperti es dan disebut stalaktit. Mereka terbentuk dari air yang menetes dari atap gua.
Baca Juga : Selain Vitamin C, Apa Saja Kandungan yang Ada di Dalam Jeruk?
Stalagmit tumbuh ke atas. Ini biasanya berasal dari air yang menetes dari ujung stalaktit. Terkadang stalaktit dan stalagmit bergabung bersama di tengah, membentuk kolom.
Lembaran kalsit yang menutupi beberapa dinding gua atau bahkan lantai gua disebut flowstones.
Baca Juga : A Doll Like Me, Boneka untuk Menghibur Anak-Anak Disabilitas
Formasi batuan lainnya termasuk helictites, yang membentuk bentuk bengkok yang ada di segala arah.
Speleothem ini tumbuh hanya satu inci setiap 100 tahun, jadi kita tahu bahwa gua dengan stalaktit atau stalagmit yang besar sudah ada sejak lama sekali!
Makhluk Apa Saja yang Ada Di Gua?
Beberapa hewan suka berdiam di pintu masuk gua, tetapi tidak benar-benar tinggal di dalam gua.
Hewan-hewan ini disebut troglophiles. Mereka bisa berasal dari hewan mamalia, serangga, dan reptil.
Baca Juga : Wah, di Bandung Ada Kampung Boneka! Tertarik untuk Berkunjung?
Mamalia biasanya seperti rubah dan beruang, sedangkan serangga seperti laba-laba dan kecoak, dan reptil seperti salamander dan katak.
Beberapa troglophiles ingin melarikan diri dari panas di tempat teduh, dan beberapa menggunakan pintu masuk gua untuk menyelamatkan diri, tidur, atau hibernasi.
Burung-burung tertentu seperti burung walet dan burung hantu menggunakan pintu masuk gua untuk bersarang.
Baca Juga : Ada yang Mirip Lebah Tersenyum, 7 Bunga Ini Memiliki Bentuk yang Unik!
Penghuni gua yang sebenarnya adalah troglobite. Ini adalah binatang yang hidup di dalam gua dan tidak pernah keluar.
Mereka biasanya beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di dalam gua dengan perubahan fisik seperti kurang atau tidak bisa melihat dan tidak berwarna.
Baca Juga : Baru Ditemukan, Spesies Baru Kura-Kura Ini Sudah Terancam Punah
Kelelawar sebenarnya bukan troglobite karena mereka hanya menggunakan gua untuk tidur dan berkembang biak. Mereka sering meninggalkan gua untuk berburu makanan.
Ilmuwan yang mempelajari gua disebut ahli speleologi, dan mereka percaya ada hampir 50.000 spesies troglobit berbeda yang tinggal di gua.
Baca Juga : Kuda Nil yang Besar Bisa Bergerak di Air dengan Cepat, Kok Bisa, ya?