Dibuka Bulan Depan, Ini Teknologi MRT Jakarta untuk Menghindari Banjir

By Iveta Rahmalia, Senin, 18 Februari 2019 | 13:31 WIB
Depo Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus dilihat dari gedung Poins Square, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019). (Tribunnews/Jeprima)

Bobo.id - Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan dibuka untuk umum pada bulan Maret 2019, teman-teman.

Kereta cepat ini akan beroperasi dari stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sampai stasiun Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.

Dengan menggunakan MRT, rute sepanjang 16 kilometer ini bisa ditempuh hanya 30 menit saja, lo.

MRT Jakarta yang diberi nama Ratangga ini akan melintasi 13 stasiun yang terdiri dari 7 stasiun di atas tanah dan 6 stasiun bawah tanah.

Baca Juga : MRT Jakarta Siap Dibuka untuk Umum, ke Mana Saja Rutenya?

Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas, Setiabudi, Benhil, Istora, dan Senayan adalah stasiun yang terletak di bawah tanah.

Sementara stasiun layang berada di stasiun Sisingamangaraja, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati, dan Lebak Bulus.

Walau melewati jalur bawah tanah, ternyata MRT Jakarta sejak awal sudah membuat teknologi agar terhindar dari bencana alam seperti banjir, lo.

Apa saja, ya, teknologinya? Yuk, cari tahu di sini!