Bobo.id - Teman-teman, semakin banyak hewan laut yang terkontaminasi oleh plastik.
Ada hewan laut yang tanpa sengaja mengira plastik makanan, ada juga yang terjerat dan terluka karena sampah plastik.
Baru-baru ini, seekor paus ditemukan terdampar di Filipina dengan sampah plastik di perutnya.
Penemuan Paus Terdampar
Pada tanggal 16 Maret 2019 lalu, D'Bone Collector Museum di Filipina membagikan sebuah berita duka, teman-teman.
Pihak museum mendapatkan pemberitahuan kalau ada seekor paus yang terdampar di sebuah wilayah di Filipina.
Pada pemberitahuan pukul 6 pagi, paus ini tampak terjebak di tepi laut. Paus ini adalah jenis paus paruh angsa atau Ziphius cavirostris.
Sedihnya, pada pukul 11 pagi, paus paruh angsa ini dinyatakan wafat.
Para ahli pun melakukan nekropsi pada paus yang masih muda ini, teman-teman. Nekropsi merupakan pembedahan pada jasad hewan.
Baca Juga : Mengapa Paus Bisa Terdampar dan Apa yang Terjadi Saat Ia Terdampar?
Ditemukan 40 Kilogram Plastik di Perutnya
Yang membuat lebih sedih, ada banyak sampah plastik di dalam perutnya, teman-teman.
Berdasar hasil nekropsi yang dilaporkan oleh D'Bone Collector Museum Filipina, ada sekitar 40 kilogram sampah plastik.
Sampah plastik ini termasuk 16 karung beras dan beberapa plastik belanja.
Pihak Museum mengatakan akan menjelaskan dengan rinci jenis sampah plastik apa saja yang ada di dalam perut paus ini, dalam beberapa hari ke depan.
Jika teman-teman ingat, beberapa waktu lalu ada paus kepala kotak yang terdampar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Peneliti yang memeriksa paus ini juga menemukan 5,9 kilogram sampah plastik di dalam perutnya.
Sampah plastik ini terdiri dari botol plastik, tali rafia, piring plastik, gelas plastik, sampai sobekan terpal. Kasihan, kan?
Baca Juga : Yuk, Kurangi Sampah dan Pemakaian Plastik dengan Langkah 5R, Apa Saja?
Menurut data dari Ocean Conservancy dan McKinsey Center for Business and Environment, ada lima negara Asia yang menyumbang 60 persen sampah plastik di laut.
Salah satunya Indonesia. Ini bukan prestasi yang membanggakan, lo, teman-teman.
Hewan Laut Mengira Plastik Makanan
Tahukah kamu? Menurut David Attenborough, penyiar dan aktivis Blue Planet II, setidaknya ada 180 spesies hewan laut yang terdokumentasi mengonsumsi plastik.
Hewan laut tidak mengenali plastik sebagai sampah, teman-teman.
Hewan memiliki insting yang kuat untuk berburu dan mencari makanan.
Ikan, misalnya, mengandalkan indara penciuman untuk berburu.
Kantung plastik bekas makanan yang terbuang ke laut memiliki aroma makanan.
Aroma yang tercium oleh ikan bisa membuatnya mengira sampah plastik adalah makanan.
Bukan hanya ikan, penyu laut bisa mengira plastik seperti ubur-ubur dan menyantapnya.
Baca Juga : Keren, Mulai 2020 Sekolah di Inggris Akan Larang Plastik Sekali Pakai
Burung laut juga merasakan hal yang sama dan tanpa sengaja memakan sampah plastik di laut.
Hewan yang memakan sampah plastik tidak bisa mencernanya sehingga sampah itu menumpuk di perutnya.
Ini bisa menganggu fungsi tubuhnya. Salah satu dampaknya, ia terus merasa kenyang meskipun kebutuhan nutrisinya belum terpenuhi.
Lama-kelamaan, ini bisa menyebabkan penyakit bagi hewan tersebut.
Plastik sekali pakai memang sampah yang sering berakhir di laut, teman-teman.
Makanya, sebagai manusia, sebisa mungkin hindari pemakaian plastik sekali pakai, yuk.
Caranya, dengan membawa tas kain, botol minum, serta tidak memakai sedotan dan alat makan dari plastik.
Baca Juga : Korban Sampah Plastik di Majalah Bobo Edisi 39 (Terbit 3 Januari 2019)
Yuk, lihat video ini juga!