Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerita misteri hari ini, ya?
Cerita misteri hari ini berjudul Pak Yu dan Penyihir Jahat.
Yuk, langsung saja kita baca cerita misteri hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Cerita Misteri: Nelayan dan Sahabat Misterius (Bag. 1)
Pak Yu adalah seorang pemuda kaya yang gagah berani. Ia cerdas dan selalu bersemangat.
Ia pandai bela diri dan bermain pedang. Ia bisa memegang dua ceret besar di kedua tangannya dan mengayunkannya dengan kecepatan angin.
Pada suatu hari, pelayan tua Pak Yu yang sangat setia, jatuh sakit parah. Pak Yu sudah memberikannya berbagai obat, tapi pelayan setianya tak juga sembuh.
Pak Yu akhirnya mengirim pelayannya untuk dirawat di rumah tabib.
Baca Juga : Cerita Misteri: Siluman Sumur
Pada suatu hari, Pak Yu mengisi waktu senggangnya dengan pergi ke pasar malam bersama beberapa temannya.
Di pasar malam itu, ada sebuah tenda peramal. Bayarannya cukup mahal, tapi banyak orang yang datang.
“Peramal itu sangat ahli. Semua ramalannya bisa terjadi. Ia juga ahli sihir dan bisa mencegah kematian,” kata pengunjung yang sudah diramal.
“Itu sebabnya harganya sangat mahal,” kata pengunjung lain.
Baca Juga : Bisa Mengisi Waktu di Akhir Pekan, Coba Buat Es Potong, yuk!
Pak Yu mendengar percakapan itu dan menjadi penasaran. Ia pun masuk ke tenda itu untuk membuktikan apakah peramal itu memang ahli sihir.
Di dalam tenda, ada seorang peramal tua yang tersenyum menyambut mereka.
Sebelum Pak Yu mengucapkan sepatah kata, peramal itu bertanya kepadanya, “Apakah pelayanmu sedang sakit, Tuan?”
Pak Yu kaget mendengar ini. “Ya betul,” jawabnya takjub.
Baca Juga : Dongeng Anak: Anak-Anak yang Tinggal di Rumah Pohon (Bag. 3)
“Wah, anda memang peramal hebat!” seru teman-teman Pak Yu.
"Tak usah khawatirkan pelayanmu yang sakit. Sebentar lagi dia akan pulih,” lanjut si peramal. “Tapi, justru andalah yang ada dalam bahaya, Pak!”
Pak Yu sangat terkejut. Peramal itu lalu memeriksa garis tangan Pak Yu.
“Walau kau terlihat sehat, sebenarnya usiamu tinggal tiga hari!” kata peramal itu.
Baca Juga : Wah, Lucunya 5 Karakter Film Superhero Ini Dijadikan Karakter Chibi!
Pak Yu semakin terkejut. Begitu juga teman-temannya.
“Tapi tidak usah khawatir. Dengan kekuatan sihirku, aku bisa membuat kau hidup lebih panjang. Kematian tidak akan mendekatimu. Asal, kau harus membayar dengan satu ons emas!” kata peramal itu.
Pak Yu terdiam sejenak dan berpikir. Ia lalu berkata dengan yakin,
“Setahu aku, kehidupan dan kematian telah ditentukan oleh pencipta kita. Kekuatan sihir mana pun tak akan mampu menghindari kematian.”
Baca Juga : Putri Malu Terlihat Layu Jika Disentuh, Apa yang Terjadi, ya?
Pak Yu lalu pamit untuk pergi. Ia tak mau membayar satu ons emas. Si peramal yang adalah penyihir juga, sangat marah. Ia berseru,
“Kau tak mau mengeluarkan uang untuk hidupmu, padahal hanya satu ons emas. Semoga kau tidak menyesal dengan nasibmu nanti!”
Teman-teman Pak Yu menjadi khawatir.
Baca Juga : 4 Masalah Kesehatan Ini Bisa Menyerang Jika Kita Terlalu Banyak Tidur
“Yu, kau kan sangat kaya. Bayar saja satu ons emas supaya kau terlindung dari kematian,” bujuk mereka.
Pak Yu tetap tidak akan mendengarnya dan meninggalkan tempat itu.
Tiga hari berlalu dengan cepat. Pak Yu duduk dengan tenang di rumahnya untuk melihat apa yang akan terjadi. Ternyata, tidak ada yang terjadi sepanjang hari itu.
Pada malam hari, dia menutup pintu rumah dan mematikan lampu. Ia kemudian menunggu kedatangan kematian dengan pedang di sisinya.
Baca Juga : Pagi atau Malam, Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Susu? #AkuBacaAkuTahu
Pak Yu berjaga-jaga selama dua jam. Namun tetap tak ada kejadian apa pun. Ia akhirnya memutuskan untuk berbaring.
Namun, tiba-tiba ia mendengar bunyi goresan di jendela. Kemudian, ia melihat ada makhluk kecil merayap masuk membawa tombak.
Ketika mencapai tanah, tubuhnya seketika menjadi tinggi seperti manusia. Pak Yu segera tahu kalau itu adalah makhluk sihir.
Pak Yu menghunuskan pedangnya, tapi hanya berhasil menghunus udara. Makhluk itu menyusut menjadi kecil lagi dan berusaha melarikan diri melalui celah jendela.
Namun Pak Yu menyabetnya dengan pedangnya sehingga makluk itu terjatuh ke lantai.
Baca Juga : Inilah 4 Alasan Mengapa Ponsel Kita Cepat Rusak #AkuBacaAkuTahu
Pak Yu lalu menyalakan lampu. Yang tampak di lantai ternyata hanya sehelai kertas berbentuk makhluk kecil. Kertas itu sobek terkena pedang Pak Yu tadi.
Pak Yu akhirnya takut untuk tidur. Ia duduk menunggu, sampai akhirnya ia melihat goblin berwarna hijau berhidung bengkok masuk lewat jendelnya.
Makhluk itu berwajah mengerikan. Begitu makhluk itu menginjak tanah, Pak Yu langsung memukulnya dengan pedangnya.
Makhluk itu langsung jatuh ke tanah dan berubah menjadi patung tanah liat yang pecah berantakan.
Baca Juga : Bukan Singa, Siapa Kucing Besar Terbesar di Alam Liar? #AkuBacaAkuTahu
Pak Yu segera memindahkan kursi ke dekat jendelanya agar bisa mendengar kursi bergeser jika ada yang masuk. Pak Yu terus mengawasi celah di jendelanya.
Setelah beberapa waktu, dia mendengar suara seperti banteng yang melenguh keras di luar jendela.
Di saat itu, terdengar bunyi benturan di dekat jendela, seperti ada kekuatan yang mendorong jendela dengan kekuatan besar dari luar. Seluruh rumah bergetar dan tampak seperti akan runtuh.
Pak Yu takut dia akan terkubur di bawah reruntuhan. Ia terpaksa memutuskan untuk bertarung di luar rumah. Jadi, ia keluar dari pintu dan bergegas keluar.
Baca Juga : Selain Daging, Ternyata Spesies Hiu Ini Makan Tumbuhan Juga, lo!
Di luar, ia berhadapan dengan iblis berkepala banteng yang sangat besar, setinggi rumah. Dengan bantuan cahaya bulan, ia bisa melihat bahwa wajahnya hitam seperti batu bara.
Matanya menyemburkan api kuning. Ia memegang busur di tangannya dan memiliki beberapa anak panah di pinggangnya.
Pak Yu ketakutan. Iblis itu melepaskan panah kepadanya dan segera ia tangkis dengan pedangnya. Pak Yu bersiap untuk menyerang.
Iblis itu melepaskan anak panah lain. Pak Yu menghindar dengan melompat ke samping. Panah bergetar menembus dinding luar rumahnya.
Baca Juga : Ciri-Ciri Pantun Berbeda dengan Puisi Lainnya, Apa Saja Ciri-Cirinya?
Iblis ini menjadi sangat marah. Ia menarik pedangnya dan memutarnya seperti angin badai.
Ia ingin menghantam Pak Yu sekuat tenaga. Namun, Pak Yu menunduk. Seluruh kekuatan pukulan jatuh ke dinding batu rumahnya sehingga rumah Pak Yu terbelah dua.
Pak Yu kemudian berlari keluar dari antara kaki iblis itu. Ia lalu menghantam punggung si iblis dengan pedangnya. Ia hantam dan hantam.
Baca Juga : 4 Suku dengan Kemampuan Keren, Ada yang dari Indonesia, lo
Iblis menjadi sangat marah. Ia melempar pedangnya, lalu meraung seperti guntur, berbalik untuk menyerang Pak Yu dengan tangan kosong.
Namun, Pak Yu kembali berlari di antara kedua kaki iblis. Ia mengambil pedang si iblis dan menghantam punggung iblis itu.
Iblis itu seketika jatuh ke tanah dan berubah menjadi asap. Ketika asap itu hilang, yang tampak hanya sebatang kayu setinggi manusia. Busur dan panah masih tergantung di pinggangnya.
Pak Yu duduk dengan pedang di tangannya sampai pagi. Ia akhirnya sadar kalau semua makhluk aneh itu dikirim oleh si peramal yang bisa sihir. Peramal itu ingin membunuh Pak Yu untuk membuktikan kekuatan sihirnya.
Baca Juga : Kurma Khalas, Buah Manis Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan
Keesokan harinya, Pak Yu menceritakan hal itu pada teman-temannya. Mereka bersama lalu pergi ke tenda si peramal itu lagi.
Namun begitu melihat mereka, si peramal mengeluarkan ilmu sihirnya sehingga ia tak terlihat di depan mereka. Peramal itu seperti menghilang dalam sekejap mata.
Salah satu temannya berkata, “Kau harus menyiramnya dengan rendaman daun teh. Konon, itu bisa membuat orang yang memakai sihir tak terlihat jadi bisa terlihat lagi!”
Baca Juga : 4 Bagian Tubuh yang Sering Terlewat Saat Mandi, Apa Saja, ya?
Pak Yu segera membuat seember rendaman daun teh. Ia lalu kembali datang ke kemah si peramal.
Ketika melihat Pak Yu kembali, si peramal segera membuat dirinya tak terlihat lagi. Tapi Pak Yu menyiram seember air rendaman teh itu ke tempat ia berdiri tadi.
Seketika ia bisa terlhat lagi. Kepala dan wajahnya berlumuran daun-daun teh. Matanya melotot marah dan mengerikan.
Teman-teman Pak Yu segera menangkapnya dan membawanya ke penjara.
Baca Juga : Suka Menabung di Celengan? Apa Celengan Pertama Muncul di Indonesia?
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Irman
Tonton video ini, yuk!