Menurut catatan sejarah, kata "cabya" telah disebut-sebut dalam beberapa prasasti dan naskah kuna di Jawa dari abad ke-10.
Cabya sendiri merujuk kepada Piper retrofractum vahl, jenis tanaman dari genus lada dan sirih-sirihan yang punya sifat sebagai rempah pemedas untuk mengolah makanan.
Mengingat pada masa kuno tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Jawa, pada masa lalu orang-orang Jawa menyebutnya cabya atau cabai jawa atau lombok.
Baca Juga: Takut Kuota Habis? Ini Cara Hemat Kuota Data Instagram di Android
Ketika popularitas cabya mulai pudar, kata cabai tetap digunakan untuk menyebut Capsicum, cabai yang kita kenal saat ini.
3. Bersaing dengan Lada
Pada masa lalu, pesaing cabya jawa yang populer adalah lada yang memiliki nama Latin Piper nigrum.
Jenis bahan pemedas ini adalah salah satu komoditas rempah yang umum diperjualbelikan di Nusantara pada masa niaga rempah-rempah.
Baca Juga: Jadi Pulau Terlarang di Hawaii, Intip 5 Fakta Seru Pulau Niihau, yuk!