Buah ini Beracun Waktu Masih Muda, tapi Bernutrisi Tinggi Ketika Matang

By Sepdian Anindyajati, Selasa, 20 Agustus 2019 | 19:45 WIB
Buah rambusa. (Creative Commons/Marco Schmidt)

 

Bobo.id – Teman-teman, apakah pernah mendengar buah rambusa?

Buah ini berasal dari tanaman liar yang tumbuh merambat di daerah hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah yang tidak terawat tapi mendapat cahaya matahari.

Buah ini disebut-sebut sebagai markisa mini karena bentuknya yang lebih kecil daripada markisa sungguhan.

Baca Juga: Tidak Hanya Buahnya, Ternyata Biji Mangga Juga Punya Manfaat, lo!

Tahukah teman-teman? Buah ini sangat berbahaya waktu muda karena beracun.

Namun, ketika sudah matang, buah ini dapat dikonsumsi karena mengandung banyak manfaat.

Cari tahu info lengkap seputar buah ini, yuk!

Baca Juga: Selain Dicuci dengan Air dan Sabun, Buah Juga Bisa Dicuci dengan Bahan Alami Ini!

Baunya Khas

Buah rambusa memiliki nama Latin Passiflora foetida. Ia berasal dari keluarga Passiflora.

Jadi buah ini masih bersaudara dengan buah markisa (Passiflora edulis) dan buah erbis (Passiflora guadrangularis)

Kata foetida artinya bau. Passiflora foetida berarti tanaman dari keluarga Passiflora yang bau.

Baca Juga: Mengonsumsi Buah dan Sayur Sebaiknya Tidak dalam Bentuk Jus, Kenapa, ya? #AkuBacaAkuTahu

Yap, pohon rambusa memang memiliki bau yang khas yang cukup menyengat. Bau ini berasal dari daunnya yang telah rusak.

Buah Terbungkus Jaring

Pohon rambusa berbunga cantik. Bunganya besar berwarna putih dengan semburat warna ungu. Kelopaknya berbentuk seperti rambut.

Setelah terjadi penyerbukan, bunga berubah jadi buah.

Buah rambusa yang sudah tua terbungkus oleh jaring. Jaring itu berasal dari kelopak bunga yang berubah jadi jaring.

Baca Juga: Sering Dibuang, Serat Putih Pada Buah Jeruk Rupanya Punya Banyak Nutrisi, lo!

Sebesar Tomat Ceri

Buah rambusa memiliki banyak biji yang terbungkus oleh daging buah yang berlendir, mirip biji buah markisa.

Namun, ukurannya sangat mini. Garis tengahnya sekitar 1,5 – 3 cm saja. Kira-kira sebesar tomat ceri. Hm... pantas, kan, kalau rambusa disebut markisa mini?

Perkembangan buah rambusa sejak jadi buah dengan mahkota bunga dan serbuk sari masih menempel di tubuhnya sampai jadi matang dengan terbungkus jaring.

Baca Juga: Unik, Sebuah Akuarium di New Zealand Membuat Penghargaan untuk Penguin Terbaik dan Ternakal

Tanaman Beriklim Tropis

Pohon rambusa diduga berasal dari negara-negara beriklim tropis di Amerika.

Kemudian pohon itu berkembang ke daerah tropis lainnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, rambusa mempunyai beberapa nama. Di Jawa disebut ceplukan blungsun.

Orang Sunda menyebutnya buah rajutan, kaceprek, atau ki leuleu’eur.

Orang Melayu menyebutnya timun padang. Sedangkan di luar negeri disebut wild water melon atau semangka liar.

Baca Juga: Tak Hanya Enak, Buah Langka Ini Juga Kaya Manfaat, Pernah Coba?

Tanaman Liar

Pohon rambusa adalah tumbuhan rambat yang tumbuh liar di tempat yang mendapat sinar Matahari penuh, seperti di hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah-tanah terbuka lainnya.

Buah rambusa yang sudah matang bisa dimakan langsung. Rasanya campuran rasa manis dan asam.

 Baca Juga: Bisa Meningkatkan Daya Ingat, Kenalan dengan Buah Plum, yuk!

Buah ini mengandung cukup banyak nutrisi. Seperti zat besi, vitamin C, kalsium, mineral, dan beberapa nutrisi lainnya.

Namun hati-hati, jangan sampai makan buah rambusa muda, karena beracun.

(Penulis: Aan Madrus)

#GridNetworkJuara

Baca Juga: Selain Buah Pisang, Apa Daun Pisang Juga Bisa Dimakan? #AkuBacaAkuTahu

Tonton juga video ini, yuk!