Dongeng Anak: Kekeran

By Sarah Nafisah, Kamis, 17 Oktober 2019 | 20:00 WIB
Dongeng Anak: Kekeran (Dok. Majalah Bobo)

Najib dan ayahnya akhirnya tiba di stadion. Di dalam, sudah banyak orang duduk dan bergerombol sesuai dengan tim favoritnya masingmasing. Pertandingan pun mulai.

"Mana kekerannya, Yah?" Tanya Najib penasaran. Tim andalannya sedang membawa bola dan mengiringnya ke depan gawang lawan. Najib meraih kekeran yang disodorkan ayahnya. Lalu mulai mengeker.

"Ya, payah! Masa bola sudah di depan gawang, masih tidak masuk!"

Baca Juga: Ada 3 Juta Kapal Karam di Lautan Dunia, Ini Serba-Serbi Kapal Karam!

"Kalau cuma nonton, memang kelihatan gampang. Tapi coba kalau kamu yang main, belum tentu bisa dapat bola," sahut Ayah menasihati. Najib hanya tersenyum mendengar sindiran ayahnya. Ia terus memainkan kekerannya ke segala penjuru. Termasuk ke arah penonton di bawahnya.

“Wah! Itu kan si Agus," kata Najib kaget. Ternyata di kelas VIP, ada Agus, teman sekelasnya. Namun jarak Agus cukup jauh. Tak mungkin ia mendengar panggilan walau Najib berteriak. Dan, ah, tiba-tiba Najib mendapat akal. Ia mengarahkan kekeran ke wajah temannya itu. Wajah Agus kini tampak dekat sekali.

Lalu, "Hei, Agus! Sombong sekali! Kupanggil, tidak menyahut!" Najib setengah berbisik. Pak Budi tertawa  terbahak-bahak melihat tingkah anaknya.

Baca Juga: Royal Jelly yang Disebut Juga Susu Lebah Memiliki Banyak Manfaat!