"Aduh, Jib! Mana mungkin temanmu bisa dengar. Kamu teriak kencang saja, dia tidak dengar. Apaiagi berbisik."
"Tapi kata Ayah, kalau memakai kekeran, kita bisa melihat yang jauh menjadi dekat. Najib kan berbisik pas di telinga Agus!" jawab Najib.
"Memang. Yang jauh bisa kelihatan jadi dekat, yang kecil bisa jadi besar. Itu karena didatam teropong ini, ada semacam kaca pembesar. Kaca itu membuatjarak pandang kita jadi lebih jauh. Tapi, kekeran atau teropong ini gunanya hanya untuk melihat. Tidak bisa untuk berbicara dengan orang yang jauh jaraknya," sambung Pak Budi menjelaskan.
Baca Juga: Benarkah Perempuan Lebih Mudah Merasa Kedinginan daripada Laki-Laki? #AkuBacaAkuTahu
"Oh....begitu. Pantas Agus tidak menengok-nengok waktu dipanggil," sambung Najib sambil tersenyum malu. Apaiagi orang di sebelahnya ikut tertawa.
"Dik, boleh pinjam kekerannya, tidak?" tanya pemuda itu. "Buat apa, Mas?" Najib balik bertanya.
"Buat kasih tahu ke kipper tim biru. Supaya jangan duduk terus. Nanti kalau ada tendangan bola jarak jauh, bagaimana?" ledek pria itu. Pak Budi dan yang lainnya ikut tertawa. Semakin merahlah wajah Najib menahan malu.
Cerita oleh: Hadi Pranoto
Baca Juga: Belum Banyak yang Menyadari, Malnutrisi Juga Berdampak Buruk
Tonton video ini, yuk!