Dari Mana Asal Istilah Jet Lag?
Istilah yang menggambarkan kondisi jetlah ini ternyata baru muncul ketika pesawat bertenaga jet mulai digunakan untuk berpergian jarak jauh dalam waktu singkat.
Sebelum diciptakan pesawat untuk bepergian dalam waktu yang cepat, perjalanan jarak jauh biasa dilakukan dengan pesawat yang digerakkan oleh baling-baling, kapal, maupun kereta.
Perjalanan dengan menggunakan berbagai alat transportasi itu akan memakan waktu yang panjang dan jaraknya lebih terbatas dibandingkan dengan pesawat yang ada saat ini.
Nah, perjalanan yang lebih lama dengan jarak yang terbatas ini tidak menyebabkan adanya masalah fisiologis yang membuat tubuh mengalami jet lag.
Inilah sebabnya, istilah jet lag mulai digunakan saat pesawat bertenaga jet diciptakan dan digunakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat.
Baca Juga: Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Membuat Kulkas Cepat Rusak, lo!
Jet Lag akan Menimbulkan Berbagai Gejala
Dalam istilah medis, jet lag yang kita alami disebut juga sebagai desynchronosis.
Gejala yang diperlihatkan dari jet lag biasanya berupa tubuh akan merasa lelah, pusing, maupun perubahan suasana hati.
Selain itu, jet lag juga bisa menyebabkan kehilangan selera makan, nih, teman-teman.
Namun, gejala yang paling umum ditunjukkan dari jet lag adalah kesulitan tidur.
Saat malam hari kita akan kesulitan tidur, sedangkan pada siang hari justru menjadi mengantuk.
Baca Juga: Rambut Lebih Mudah Mengeriting dan Mengembang Saat Udara Lembap, Kenapa Begitu?
Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Jet Lag?
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita ketika mengalami jet lag, ya?
Jet lag yang dialami tubuh setelah bepergian jarak jauh melintasi zona waktu yang berbeda sebenarnya merupakan sebuah kondisi fisiologis atau berhubungan fungsi serta mekanisme yang bekerja dalam tubuh.