Asam urat merupakan zat sisa yang diproduksi tubuh setelah mencerna makanan tertentu.
Asam urat berasal dari pecahan senyawa purina. Senyawa purina adalah senyawa yang memasuki darah ketika tubuh mencerna makanan atau ketika tubuh memecahkan sel secara normal.
Ginjal bertugas menyaring asam urat di dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh melalui cairan urin.
Nah, kandungan asam urat bisa terlalu tinggi apabila tubuh memproduksi terlalu banyak zat itu atau tubuh tidak mengeluarkan zat sisa itu seperti yang seharusnya.
Ketika asam urat dalam darah terlalu tinggi, zat itu bisa mengeras dan menumpuk di persendian. Inilah yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan sehingga sendi terasa sakit.
Baca Juga: Penting untuk Menutrisi Tubuh, Inilah Serba-serbi Vitamin A, D, E, K!
Umumnya, gejala gout atau asam urat terjadi di malam hari, selama beberapa hari antara 3 – 10 hari.
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah, seseorang bisa melakukan pemeriksaan ke dokter di laboratorium, teman-teman.
Selain dipengaruhi oleh keturunan, makanan yang dikonsumsi oleh seseorang yang mengalami gout juga berpengaru, lo.
Makanan Apa yang Sebaiknya Dihindari Seseorang dengan Asam Urat?
Jika seseorang memiliki kondisi gout, ada makanan yang bisa memicu gout terjadi, yaitu makanan yang tinggi kandungan purinanya.
Karena tubuh seseorang dengan gout tidak bisa mengeluarkan kelebihan asam urat dengan baik, makanan dengan kandungan purina yang tinggi bisa berisiko menyebakan serangan gout.