Berusia Puluhan Ribu Tahun, Bagaimana Lukisan Gua Bisa Tetap Awet?

By Avisena Ashari, Rabu, 11 Desember 2019 | 15:34 WIB
Ilustrasi lukisan gua (Thomas Quine/Wikimedia Commons)

Pewarna seperti besi oksida dan arang juga tidak mudah pudar kecuali jika terpapar api atau bahan kimia.

Para ahli mengungkapkan bahwa zat pewarna itu kemungkinan dianggap berharga karena banyak ditemukan di dekat situs pemakaman atau keagamaan. Sehingga mungkin digunakan untuk ritual yang sakral.

Baca Juga: Gunung Ini Dianggap Gunung Api Purba, Apa Maksudnya?

Lukisan Gua yang Tetap Bertahan

Di gua batuan kapur, rembesan air hujan yang melalui celah batu juga membantu melapisi lukisan gua dengan membentuk lapisan bikarbonat. Ini membuat warna lukisan tetap cerah meski ribuan tahun berlalu.

Kemudian, gua yang tidak mengalami perubahan ketinggian air atau pergerakan tektonik dan aktivitas vulkanik adalah tempat yang stabil. Suhu dan kelembapan di sana umumnya hanya berubah sedikit dalam waktu yang lama, sehingga lukisan di dinding gua tetap awet.

Oh iya, keberadaan manusia juga memengaruhi keawetan lukisan gua itu.

Gua-gua prasejarah tidak ditinggali atau bahkan dimasuki oleh manusia selama ribuan tahun, termasuk manusia modern. Sehingga hal yang tertinggal di dalamnya tetap awet dan tidak rusak.