Warga Negara Indonesia di Singapura Terkena Virus Corona, Padahal Belum Pernah Pergi ke Tiongkok, Apa Penyebabnya?

By Iveta Rahmalia, Rabu, 5 Februari 2020 | 18:45 WIB
Ilustrasi menggunakan masker. (Pikrepo)

Bobo.id – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura dinyatakan positif virus corona Wuhan pada (4/2/2020).

Saat ini ia sedang dirawat di Singapore General Hospital. Padahal, perempuan berusia 44 tahun itu belum pernah bepergian ke Tiongkok.

Ia merupakan asisten rumah tangga di rumah jalan Bukit Merah.

Lalu, mengapa ia bisa terkena virus corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu?

Dugaan sementara, ia terpapar oleh majikannya yang sebelumnya positif virus corona Wuhan dan kini juga tengah dirawat rumah sakit yang sama.

Perlu digaris bawahi, keduanya tidak memiliki riwayat bepergian ke Tiongkok.

Namun, majikan tersebut bekerja di toko bernama Yong Thai Hang yang dilaporkan sering dikunjungi wisatawan asal Tiongkok dan mengeluh demam serta sakit tenggorokan, dilansir Channel News Asia.

Dari kasus ini, dapat disimpulkan bahwa penularan virus corona Wuhan dapat berpindah dari manusia ke manusia, walaupun individu tidak memiliki riwayat bepergian ke Tiongkok.

Baca Juga: 5 Fakta WNI di Singapura yang Positif Terpapar Virus Corona, Penyebab Hingga Kabar Terkini

Bagaimana Virus Corona Ditularkan?

Dilansir dari artikel Sains Kompas.com (31/01/2020), penularan virus ini dapat terjadi melalui banyak cara.

Beberapa di antaranya adalah percikan yang keluar ketika pasien batuk atau bersin, kontak dekat personal dengan menyentuh atau berjabat tangan tanpa pelindung, menyentuh benda yang terdapat virus, kontaminasi feses, dan menyentuh bagian wajah seperti mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan.

Transmisi atau perpindahan ini juga bisa terjadi sebelum gejala virus corona muncul. Satu kasus dapat menyebabkan penularan hingga dua generasi, yakni orang yang tertular dan menularkannya ke orang lain.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah kasus virus corona di Jerman.

Dilansir dari artikel sains Kompas.com (1/2/2020), kasus tersebut bermula dari seorang perempuan asal Shanghai, Tiongkok yang datang ke Jerman untuk urusan kerja.

Selama di Jerman, ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit pneumonia Wuhan. Namun, saat kembali ke Tiongkok ia merasakan sakit.

Setelah melalui pemeriksaan, ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona Wuhan.

Selama berada di Jerman, perempuan itu menularkan virus corona kepada seorang pengusaha yang ditemuinya di Jerman.

Baca Juga: Dari Telur Sampai Almon, Ini 5 Makanan yang Tidak Membuat Gula Darah Naik

Namun, ternyata selain pengusaha tersebut, ada tiga rekan kerja si pengusaha yang juga positif terinfeksi virus corona.

Padahal, dua di antara tiga rekan ini tidak pernah bertemu dengan perempuan tersebut. Keempat orang Jerman tidak menunjukkan gejala penyakit pneumonia Wuhan.

Hanya saja, si pengusaha Jerman sempat merasakan demam, sakit tenggorokan, dan pegal linu; meskipun pada saat pemeriksaan, ia terlihat sehat walaupun masih terinfeksi virus corona.

Dari kasus di Jerman tersebut, para ahli menulis dalam jurnal bahwa fakta bahwa seseorang yang tidak bergejala bisa jadi sumber dari infeksi 2019-nCoV.

Hal itu mungkin menandakan perlunya penilaian ulang tentang dinamika transmisi dari wabah saat ini.

Gejala Virus Corona

Walaupun ada kasus-kasus yang tidak menunjukkan gejala, para ahli medis mencatatkan beberapa gejala-gejala umum yang dialami oleh penderita virus corona Wuhan, yakni:

Kemiripan gejala virus corona Wuhan dan sakit flu ini mungkin menyebabkan beberapa orang menjadi khawatir.

Namun, Dr. dr Erlina Burhan MSc SpP(K) dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, menegaskan bahwa tidak semua gejala batuk, flu dan demam itu disebabkan oleh virus corona.

Menurutnya, sangat kecil risiko, bahkan tidak sama sekali, bagi orang yang tidak pernah kontak langsung dengan pasien yang positif atau pernah bepergian dari Wuhan untuk terinfeksi virus corona Wuhan.

Baca Juga: Sering Dilakukan di Rumah, Cara Menyimpan Telur Ini Ternyata Tidak Baik

Penularan virus corona juga tidak terjadi dalam sekali kontak dengan pasien positif, tetapi lewat kontak yang erat, dekat dalam waktu yang lama, dan juga intens sekali dengan pasien yang positif.

Sebab itu, jika teman-teman mengalami gejala batuk, flu, dan demam tinggi ‘setelah’ mengalami kontak erat dengan pasien positif virus corona, maka harus curiga dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

(Penulis : Amalia Zhahrina)

Lihat juga video ini, yuk!