Banyak yang Tak Suka, Padahal Makan Pisang yang Masih Hijau Bisa Atur Kadar Gula Darah dan Cegah Kanker

By Iveta Rahmalia, Sabtu, 21 Maret 2020 | 20:30 WIB
Pisang yang masih hijau. (Piqsels)

Bobo.id - Pernahkah teman-teman mengonsumsi pisang yang masih hijau atau pisang mentah?

Kalau pernah, mungkin teman-teman ingat rasanya yang sedikit getir atau pahit.

Sebenarnya, pisang mentah yang masih hijau baik untuk tubuh tidak, ya?

Perbedaan Pisang Hijau dan Pisang Kuning

Di perkebunan pisang, biasanya petani akan memanen pisang saat masih dalam kondisi belum terlalu matang.

Inilah mengapa kita sering melihat pisang yang kulitnya masih berwarna hijau di pasar, kios pedagang buah, ataupun di swalayan.

Kenapa petani memanen pisang saat masih hijau, ya? Rupanya ini dilakukan petani agar saat pisang dijual nantinya kondisinya tidak terlalu matang atau bahkan membusuk.

Saat sudah dipanen, pisang memang tetap melanjutkan proses pematangan buahnya, teman-teman. Makanya, warnanya terus berubah sampai menjadi cokelat.

Baca Juga: Pisang Hingga Daging Ayam, 4 Makanan Ini Bisa Bantu Mencegah Kebiasaan Emosi dan Marah-Marah!

Nah, biasanya pisang yang berwarna hijau tidak semanis pisang kuning. Rasanya justru pahit.

Kemudian tekstur daging buahnya agak keras dan seperti dilapisi dengan lapisan lilin.

Namun, bukan berarti pisang yang masih hijau tidak baik untuk tubuh, lo.

Baik untuk Pencernaan dan Kadar Gula Darah

Di dalam pisang yang belum matang, terdapat lebih banyak kandungan zat tepung, teman-teman. Yaitu sekitar 70 - 80 persen berat kering pisang.

Kandungan zat tepung dalam pisang yang belum matang ini adalah serat resisten, yang berfungsi seperti serat larut.

Serat larut ini bercampur dengan air di dalam usus kita dan membentuk unsur seperti gel.

Unsur ini bisa membantu menurunkan peningkatan kadar gula dalam darah dan bermanfaat untuk metabolisme tubuh.

Sedangkan, saat pisang hijau semakin matang, kandungan zat tepungnya akan berubah menjadi gula sederhana, yaitu sukrosa, glukosa, dan fruktosa.

Bahkan, saat sudah matang, zat tepung dalam pisang hanya tersisa 1 persen saja, lo.

Ini juga jadi alasan mengapa pisang yang banyak bintik cokelatnya justru terasa paling manis.

Pisang hijau juga menjadi sumber pektin yang baik. Pektin ini merupakan jenis serat, teman-teman.

Baca Juga: Yuk, Buat Camilan Es Pisang Cokelat yang Lezat di Akhir Pekan!

Nah, kandungan zat tepung dan pektin dalam pisang hijau bisa membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan organ pencernaan.

Membuat Kenyang Lebih Lama dan Lindungi Usus Besar dari Kanker

Meski beda kandungan zat tepung yang berubah jadi zat gula saat matang, pisang hijau juga punya kandungan mikro nutrien yang sama, kok.

Yaitu ada serat, potasium, vitamin B5, vitamin C, magnesium, tembaga, dan mangan.

Namun, karena punya kandungan serat yang tinggi, pisang hijau bisa membuat kita kenyang lebih lama, teman-teman.

Jenis serat dalam pisang hijau akan lebih lama diolah di sistem pencernaan dan membuat kita mengonsumsi lebih sedikit makanan.

Zat tepung dan pektin dalam pisang hijau juga memberi makan bakteri baik di dalam usus kita, teman-teman.

Ini akan membuat bakteri memproduksi asam lemak yang bisa membantu masalah pencernaan dan melindungi usus besar dari kanker.

Selain itu, dibandingkan pisang kuning, pisang hijau memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak membuat gula darah naik seketika setelah memakannya.

Baca Juga: Disukai Banyak Orang, Inilah 6 Fakta Pisang yang Harus Kita Tahu!

Apakah Ada Dampak Buruk Pisang yang Masih Hijau?

Secara umum, pisang hijau termasuk makanan yang sehat, teman-teman.

Namun, ada juga orang yang merasa kembung dan sembelit setelah memakannya. Tergantung pada kondisi sistem pencernaan kita.

Kemudian, mungkin kita harus hati-hati jika alergi terhadap getah pisang yang masih terasa di pisang hijau.

Karena jika ada alergi pada getah buah-buahan, maka bisa menimbulkan reaksi alergi, teman-teman.

Jadi, pisang hijau, pisang kuning, atau bahkan pisang yang kecokelatan, pilihlah nutrisi apa yang ingin teman-teman dapatkan, ya!

Baca Juga: Tingkat Kematangan yang Berbeda Bisa Menentukan Manfaat dari Pisang

 

Yuk, lihat video ini juga!