Aturan Penggunaan Bilik Disinfektan
Menurut Pak Joddy dari LIPI, penggunaan bilik disinfektan tergantung pada tiga hal, yaitu konsep bilik disinfektan, lama waktu penyemprotan, dan bahan pembuatan cairan disinfektan.
Pak Joddy juga menyebutkan bahwa menyemprotkan cairan disinfektan langsung ke permukaan tubuh bisa berisiko. Beliau menyarankan, jika menggunakan bilik disinfektan maka penyemprotannya tidak terlalu lama dan bagian permukaan tubuh yang terkena disinfektan bisa dibilas dengan air mengalir.
Beliau menyarankan bilik disinfektan dibuat menggunakan menggunakan lorong uap, yaitu seseorang bisa disemprot disinfektan sambil berjalan melalui bilik, sehingga tidak terlalu lama di dalamnya.
Waktu penyemprotan ini idealnya 10 detik, teman-teman.
Kemudian, Pak Joddy juga menyarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan cairan disinfektan karena di permukaan tubuh manusia juga ada mikroorganisme yang dibutuhkan tubuh.
Bapak Zubairi Djoerban dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga menyebutkan bahwa jika WHO menyebut cairan disinfektan beralkohol tidak aman bagi permukaan tubuh, maka jangan digunakan pada permukaan tubuh.
Beliau menyebutkan bahwa cairan di bilik juga bisa disesuaikan, misalnya cairan disinfektan tanpa alkohol, seperti yang digunakan di Vietnam.
Jadi, penggunaan bilik disinfektan tidak bermasalah, hanya saja cairan yang digunakan harus aman bagi tubuh manusia dan terbukti bermanfaat membasmi virus.
Kemudian, disinfektan yang mengandung alkohol atau klorin sebaiknya hanya digunakan pada permukaan benda saja.
Baca Juga: Pemutih Pakaian Bisa Jadi Disinfektan, Bagaimana Cara Pemutih Pakaian Basmi Kuman?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!