Cara Menentukan Tanggal Puasa dan Lebaran
1. Tanggal Puasa
Awal dan akhir bulan Ramadan ditentukan dengan hisab atau perhitungan matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan, teman-teman.
Kemudian ada rukyat yang merupakan pengamatan penampakan Bulan sabit.
Nah, tanda bulan Ramadan tiba adalah munculnya Bulan baru atau Bulan sabit, nih. Dalam bahasa Arab, Bulan sabit penanda bulan baru ini disebut hilal.
Ada komite khusus yang bertugas melakukan perhitungan dan pengamatan ini, teman-teman.
Tahukah kamu? Pekerjaan ini sulit karena biasanya tanda Bulan baru ini hanya terlihat sekitar 20 menit saja, lo.
Baca Juga: Roti Panggang Oregano, Olahan Roti Tawar Pilihan Menu Berbuka Puasa
Tapi, jika bulan tidak terlihat jelas karena awan atau kabut, maka ahli juga akan melakukan perhitungan untuk memastikannya.
Dikutip dari ALJAZEERA, menurut perhitungan ahli astronomi, Bulan baru akan muncul tanggal 23 April pukul 02:27 GMT atau 09.27 WIB. Nah, kemudian pada tanggal 24 April, Bulan baru itu akan terlihat di sebagian besar wilayah dunia.
Karena itulah hari ini umat Muslim sudah mulai melakukan ibadah puasa.
Nah, bulan Ramadan itu bisa berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung pada kemunculan Bulan baru berikutnya, teman-teman.
2. Tanggal Lebaran
Sama seperti saat menentukan tanggal puasa, tanggal lebaran juga dipengaruhi oleh hilal.
Hilal sendiri merupakan sebuah istilah yang diambil dari bahasa Arab yang artinya “Bulan sabit muda”.
Itu karena hilal merupakan Bulan sabit yang terbentuk pertama kali setelah Bulan berada segaris lurus dengan Matahari.
Nah, kita cari tahu, yuk, tentang cara melihat hilal dan menentukan tanggal Idul Fitri!
Baca Juga: Agar Tetap Fokus Selama Puasa, Konsumsi 5 Makanan Ini saat Sahur, yuk!