Alkisah, di daerah Banten, ada seorang putri raja bernama Putri Arum. Wajahnya cantik dan rupawan. Kulit dan hatinya lembut selembut sutra.
Tidak heran jika banyak pangeran yang ingin menjadikannya sebagai permaisuri.
Dari sekian banyak pangeran, tersebutlah dua orang pangeran yang ingin menjalin kasih dengan sang putri.
Kedua pangeran itu adalah Pangeran Sae Bagus Lana dan Pangeran Cunihin. Mereka teman seperguruan, namun memiliki sifat yang berbeda.
Baca Juga: Upacara Wisuda Ini Dilakukan Secara Virtual Karena COVID-19
Sesuai dengan nama mereka, kata Sae Bagus Lana dalam bahasa Sunda berarti laki-laki yang baik hati, sedangkan Cunihin berarti laki-laki yang suka menggoda wanita.
Mengetahui perawakan kedua pangeran tersebut, maka Putri Arum memilih Pangeran Sae Bagus Lana sebagai kekasihnya.
Rupanya, Pangeran Cunihin tidak rela menerima kenyataan tersebut. Secara diam-diam, ia iri hati dan dendam terhadap Pangeran Sae Bagus Lana sehingga muncul niatnya untuk mencuri ilmu dan kesaktian Pangeran Sae Bagus Lana agar dapat merebut Putri Arum.
Alhasil, Pangeran Cunihin berhasil melaksanakan niatnya. Dengan kesaktian itu, ia kemudian mengubah wajah Pangeran Sae Bagus Lana menjadi seorang tua dan berkulit hitam legam.