“Lalu, bagaimana selanjutnya Ki?” tanya Putri Arum setelah mendengar pejelasan itu.
“Tuan Putri tidak usah khawatir. Urusan selanjutnya serahkan kepada hamba,” ujar Pande Gelang.
Mendengar seluruh penjelasan Pande Gelang, maka semakin yakinlah sang putri untuk menerima saran tersebut.
Setelah itu, Pande Gelang kemudian mengajak Putri Arum ke tempat tinggalnya untuk mengatur siasat. Perjalanan menuju ke tempat tinggal Pande Gelang ternyata cukup jauh dan melelahkan sehingga membuat Putri Arum jatuh pingsan di atas sebuah batu cadas saat akan tiba di kampung Pande Gelang.
Mengetahui hal itu, penduduk kampung segera membantu Pande Gelang membawa Putri Arum ke salah satu rumah penduduk yang terdekat.
Baca Juga: Vulkanologi, Inilah Ringkasan dan Soal Materi Belajar dari Rumah TVRI 29 April 2020
Mereka pun merawat sang putri dengan penuh kasih sayang. Menurut tetua kampung, sang putri akan segera pulih jika ia meminum air gunung yang memancar melalui batu cadas itu.
Alhasil, setelah meminum air dari batu cadas tersebut, Putri Arum kembali sehat. Sejak itulah, penduduk kampung memanggil Putri Arum dengan sebutan Putri Cadasari.
Setelah itu, sang putri segera mengatur siasat bersama Pande Gelang untuk mengelabui Pengeran Cunihin.
Keesokan harinya, Putri Cadasari kembali ke istana dengan diantar oleh beberapa penduduk kampung.
Sementara itu, Pande Gelang sibuk membuat sebuah gelang besar untuk dikalungkan pada batu keramat.