5 Jenis Tari Tradisional Selain dari Tayangan Sahabat Pelangi

By Sarah Nafisah, Jumat, 5 Juni 2020 | 06:30 WIB
Tari ketuk tilu jaipongan dari Jawa Barat (YouTube/Indonesia Heritage)

Bobo.id - Apakah teman-teman menyaksikan tayangan Sahabat Pelangi hari ini? 

Sahabat Pelangi di program Belajar dari Rumah TVRI untuk kelas 1-3 SD berjudul "Senam Irama". Tayangan ini ditujukan agar kita bisa belajar kompak.

Di episode kali ini, sahabat pelangi diberi tugas untuk membuat gerakan senam dari lagu pilihan mereka sendiri.

Baca Juga: Bali Terkenal dengan Tari Kecak, Ternyata Ada Berbagai Tarian Khas Bali Lainnya

Setelah semua berdiskusi, akhirnya semua sepakat untuk membuat senam irama dengan iringan musik tradisional dan memasukkan beberapa gerakan tari tradisional di dalamnya.

Wayan yang berasal dari Pulau Bali menyebutkan beberapa tari tradisional dari daerah asalnya, yaitu tari kecak, tari panji semirang, dan tari legong.

Kemudian Martha yang berasal dari Ambon memiliki tari lenso, tari cakalele, dan tari bambu gila.

Sedangkan Nisa yang berasal dari suku sunda menyebutkan tari ketuk tilu jaipongan dan tari merak.

Di akhir segmen kita diminita untuk menyebutkan lima jenis tari tradisional selain dari tayangan yang kita simak.

Ada tari tradisional apa saja? Ayo cari tahu!

Baca Juga: Obesitas Bukan Hanya Karena Kebanyakan Makan! Ini 6 Hal Penyebab Obesitas, Salah Satunya Karena Kebiasaan Masa Kecil

1. Tari Gatzi dari Merauke

Tari Gatzi merupakan tarian yang dilakukan Suku Marind saat ada acara-acara khusus, misalnya seperti kelahiran anak, pesta adat, dan juga sebagai tarian penyambutan.

Saat menari tari gatzi, masyarakat Marind akan mengenakan pakaian yang dibuat dari serat daun sagu dan daun kelapa muda.

Tari Gatzi ini bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, juga anak-anak dan orang dewasa. Masyarakat menari tari gatzi dari budaya Merauke ini dengan diiringi tabuhan tifa.

Baca Juga: Ingin Tidur Nyenyak Malam Ini? Ubah Kebiasaan Sebelum Tidurmu dengan Kebiasaan-Kebiasaan Ini! Salah Satunya Pakai Lotion

2. Tari Soya-Soya dari Ternate

Tarian yang bernama Soya-Soya ini merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Maluku Utara, tepatnya Ternate.

Dalam bahasa Maluku, nama Soya-Soya ini berarti pantang menyerah dan punya makna sebagai tarian penjemputan.

Sejarah tarian ini ternyata sudah berlangsung cukup lama, nih, yaitu sudah ada sejak masa Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sulten Baabullah, yang memimpin sejak 1570 hingga 1583.

3. Tari Lenggang Nyai dari Jakarta

Nama Tari Lenggang Nyai sendiri berasal dari kata “lenggang” yang berarti “melengak – lengok” dan kata “nyai” yang di ambil dari cerita Nyai Dasimah.

Nyai Dasimah adalah salah satu tokoh perempuan yang terkenal dalam cerita rakyat betawi.

Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara di Jakarta dan mengandung banyak pesan dan makna tentang kebebasan perempuan.

Menurut sejarahnya, Tari Lenggang Nyai ini di ciptakan oleh seorang seniman tari dari Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti, seorang seniman yang sangat mencintai kebudayaan Indonesia.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Menggosok Mata! Meski Mengurangi Rasa Gatal, Bisa Berdampak pada Infeksi

4. Tari Saman dari Aceh

Tari Saman merupakan kesenian yang berasal dari Suku Gayo di Aceh, tapi tarian ini tepatnya dikembangkan oleh seorang ulama dari Gayo, bernama Syekh Saman.

Awalnya, Tari Saman dikembangkan sebagai media penyebaran agama Islam, yang juga digunakan untuk menyampaikan pesan.

Tarian ini juga mencerminkan pendidikan, kegamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan, lo.

5. Tari Pendet dari Bali

Selain yang disebutkan oleh Wayan tadi, Bali masih punya banyak sekali tarian tradisional, lo. Salah satunya adalah tari pendet.

Tari Pendet adalah sebuah tarian yang awalnya merupakan bentuk pemujaan yang banyak diperagakan di pura.

Tari Pendet melambangkan penyambutan turunnya dewa ke dunia. Maka dari itu, tari Pendet bisa dikatakan sebagai bentuk persembahan dalam bentuk tarian, bukan berbentuk sesajen seperti yang biasa dilakukan.

Namun saat ini banyak yang menarikan tarian ini sebagai ucapan selamat datang.

Baca Juga: Burung Hantu Tidak Memutar Kepala Hingga 360 Derajat, Ini Dia Berbagai Kesalahpahaman Tentang Hewan

Tonton Program Belajar dari Rumah Melalui Siaran Streaming

Selain melalui saluran TVRI di televisi, kita juga bisa menyaksikan program Belajar dari Rumah melalui cara streaming, teman-teman.

Dengan melalui cara ini, ada dua tautan di bawah ini yang bisa diakses.

Link Streaming via TVRI

Link Streaming via Vidio.com

Nah, selain bisa disaksikan melalui perangkat lain selain televisi, seperti laptop, komputer, atau ponsel, menyaksikan secara streaming juga bisa dilakukan kapan saja.

Untuk menonton secara streaming, ikuti cara ini, ya.

1. Klik link streaming TVRI ini

2. Di bagian bawah pemutar video, terdapat 'Jadwal Acara' berisi tanggal dan jadwal yang bisa teman-teman pilih

3. Nah, teman-teman bisa memilih tayangan tanggal berapa yang ingin lihat.

O iya, tayangan Belajar dari Rumah ini akan disiarkan sampai bulan Juli mendatang, teman-teman.

Tujuannya adalah untuk mendukung program school from home atau SFH selama masa pandemi global Covid-19.

Namun perlu diingat, jadwal ini bisa berubah sesuai dengan kebijakan penyiaran TVRI, ya.

Baca Juga: Air Rebusan Kunyit Ternyata Punya Banyak Manfaat, Salah Satunya untuk Mencegah Kanker

Tonton video ini, yuk!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com