Bobo.id - Wah, kalau dibayangkan, pekerjaan astronaut seperti menyenangkan, ya?
Astronaut bisa berkesempatan bepergian ke ruang angkasa, mempelajari hal-hal baru yang belum diketahui dan bisa merasakan melayang-layang di stasiun antariksa.
Astronaut juga bisa melakukan percobaan hal-hal unik karena kondisi antariksa berbeda dengan di Bumi.
Tapi, kalau ingin jadi astronaut, jangan lupa untuk membiasakan diri berolahraga, ya, teman-teman.
Sebabnya, astronaut di ruang angkasa juga harus berolahraga dengan rajin.
Untuk apa, ya? Bukankah astronaut bisa bersantai dan tidak banyak melakukan gerakan saat di ruang angkasa?
Perubahan Pekerjaan Tubuh Saat di Antariksa
Ada pendapat yang menyebutkan bahwa seorang astronaut harus terus-menerus berolahraga setiap saat agar tidak kehilangan kesadarannya.
Tapi, menurut astronaut NASA Chris Hadfield, hal itu adalah mitos, teman-teman.
Astronaut tidak harus terus-menerus berolahraga setiap saat. Alasan astronaut berolahraga juga bukan supaya tidak kehilangan kesadaran.
Faktanya, tinggal di stasiun antariksa membuat astronaut jarang bergerak karena mereka bisa berpindah tempat tanpa berjalan, teman-teman.
Di dalam stasiun antariksa, kita tidak memiliki berat atau tidak dipengaruhi oleh gravitasi.
Baca Juga: Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Astronaut Bisa Tidur?
Selain itu, tubuh kita juga tidak melakukan pekerjaan seberat saat berada di Bumi.
Misalnya, jantung kita tidak perlu bekerja keras "mengangkat" darah melawan gaya gravitasi.
Karenanya, menurut Chris Hadfield, hidup di stasiun antariksa membuat astronaut bisa jadi manusia paling malas di seluruh alam semesta.
Namun, justru hal ini ada hubungannya dengan kesehatan tubuh juga, lo.
Olahraga Astronaut di Antariksa Berbeda dengan Olahraga di Bumi
Meskipun astronaut tidak harus berolahraga setiap saat untuk menjaga kesadaran, bukan berarti astronaut tidak perlu berolahraga saat bertugas di stasiun antariksa.
Menurut Chris Hadfield, jika astronaut tidak berolahraga saat berada di stasiun antariksa, sesuatu bisa terjadi pada tubuhnya.
Oleh karena itu, dalam pesawat antariksa, astronaut berolahraga selama dua jam setiap harinya.
Astronaut berolahraga dengan menggunakan peralatan yang mirip dengan peralatan olahraga di pusat kebugaran di Bumi. Namun, peralatan olahraga para astronaut didesain sedemikian rupa agar fungsinya bisa sama meski digunakan di ruang angkasa.
Misalnya seperti treadmill yang dilengkapi perlengkapan untuk menahan posisi para astronaut.
Olahraga mengangkat beban di Bumi yang terasa sulit, bisa terasa sangat mudah di ruang angkasa. Karena kondisi mikro-gravitasi di sana.
Inilah yang membuat desain peralatan olahraga para astronaut berbeda.
Nah, sebenarnya astronaut berolahraga selama dua jam setiap hari untuk apa, sih?
Alasan Astronaut Harus Tetap Berolahraga di Antariksa
Alasan utama astronaut wajib berolahraga selama setiap hari adalah karena astronaut bisa mengalami pengeroposan tulang dan melemahnya fungsi otot, teman-teman.
Rupanya, ini merupakan efek dari mikro-gravitasi dalam waktu yang lama.
Kalau tidak olahraga, saat kembali ke Bumi astronaut bisa rentan mengalami keretakan tulang.
Ini karena di ruang angkasa, kerangka tulang astronaut tidak menahan beban berat badan.
Mereka mengalami periode di mana tulang kehilangan kemampuan untuk memproduksi sel baru dan menggantikan sel tulang yang lama.
Zat penting yang ada di dalam tulang juga jadi lambat gerakannya.
Nah, makanya, supaya kondisi tulang dan ototnya tetap sehat, para astronaut harus rutin berolahraga setiap harinya.
Wah, meskipun tidak sedang berada di antariksa seperti astronaut, teman-teman jangan malas berolahraga supaya fungsi tubuh tetap baik, ya!
Baca Juga: Inilah Rahasia Cara Astronaut Tetap Beraktivitas di Ruang Angkasa!
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com