Dulu Makan Sekali Sehari Dipercaya Lebih Sehat, Rupanya Begini Awal Mula Kebiasaan Makan 3 Kali Sehari

By Avisena Ashari, Kamis, 9 Juli 2020 | 20:10 WIB
Ilustrasi menu khas Inggris: English breakfast (Designed by stockking / Freepik)

Sejarawan makanan Ivan Day mengatakan kalau pada zaman abad para pemuka agama tidak makan apa-apa sebelum misa pagi.

Kemudian daging hanya dikonsumsi selama setengah tahun saja, bukan setiap hari.

Di Inggris, ada menu makanan full breakfast. Ini juga dipengaruhi oleh ritual keagaaman, lo.

Sebelum waktunya umat Kristiani berpuasa sebelum Paskah, masyarakat Inggris harus menggunakan daging dan telur dalam menu makanan. Inilah awal menu full breakfast di Inggris.

Namun kemungkinan di abad pertengahan makanan ini tidak dikonsumsi di pagi hari atau saat sarapan.

Ada pendapat bahwa kata breakfast dalam bahasa Inggris dimaknai breaking the night’s fast, atau membatalkan puasa dari malam sebelumnya.

Menurut Chef Clarissa Dickson Wright, kebiasaan sarapan di pagi hari masyarakat di Inggris dimulai di abad ke-17.

Sarapan semakin populer di kalangan bangsawan di abad ke-19, nih. Sampai-sampai saat sarapan bisa ada 24 menu yang disajikan, lo.

Memasuki era industri di pertengahan abad ke-19, orang-orang mulai bekerja dengan jam tertentu. Sehingga mereka harus makan di pagi hari agar memiliki tenaga untuk bekerja.

Sarapan mulai dianggap sebagai waktu makan paling baik pada tahun 1920 dan 1930-an, teman-teman.

Baca Juga: Suka Makan Sushi? Ada Cara Tradisional untuk Makan Sushi Berdasar Jenisnya, lo!