Bahan pembuat mi, yang biasanya terdiri dari tepung, air, dan garam akan diproses dan dipipihkan menjadi lembaran adonan yang datar dan lebar.
Nah, adonan ini kemudian akan masuk ke mesin pemotong, atau bisa juga dipotong secara manual menggunakan pisau dan alat pemotong lainnya.
Untuk membuat pasta, bahan utama yang dibutuhkan biasanya hanya durum semolina yang dicampur dengan air dan bahan tambahan lain, tapi tanpa menggunakan garam.
Campuran berbagai bahan ini akan menciptakan adonan yang kaku agar mudah dibentuk.
Baca Juga: Sudah Tidak Layak Dikonsumsi, Hindari Makan Nasi yang Menunjukkan 4 Tanda Ini
Untuk membentuk pasta, adonan akan dimasukkan ke mesin pencetak khusus, nih, teman-teman.
Ada banyak mesin yang digunakan untuk mencetak pasta, mulai dari spageti, fetucinni, lasagna, makaroni, dan berbagai jenis pasta lainnya.
Mi dan Pasta Dijual dalam Bentuk yang Berbeda
Hal lain yang membuat mi tidak termasuk dalam keluarga pasta adalah cara penjualan keduanya yang berbeda, nih, teman-teman.
Kalau teman-teman perhatikan di supermarket, mungkin kita hanya akan menemukan pasta dan mi dijual dalam bentuk kering.
Namun sebenarnya mi dijual dalam berbagai bentuk, lo, mulai dari mi segar yang dijual setelah dibuat, kering, setengah matang, sudah dikukus, maupun digoreng.
Sedangkan pasta hanya dijual dalam bentuk kering saja, apa pun bentuk dan jenisnya.