Keesokan harinya, mereka berlayar dengan kapal di sungai. Sebuah badai besar muncul dan membalik beberapa kapal di sungai. Le sendiri terlempar ke air bersama penumpang lain. Tiba-tiba angin kencang mereda dan pria besar itu menarik Le di punggungnya dan menaikkan Le ke kapal lain yang tidak terbalik.
Pria besar itu lalu menyelam ke air dan menarik kembali kapal yang hampir tenggelam. Ia memindahkan Le lagi ke kapal itu dan memintanya tetap diam di sana.
Dia kemudian menyelam sekali lagi, dan muncul dengan membawa barang-barang dagangan Le di dalam pelukannya. Ia terus bolak-balik menyelam sampai semua barang kembali pada tempatnya.
Le berterima kasih kepadanya, berkata, “Saya sudah sangat berterimakasih kau telah menyelamatkan hidupku. Tapi, kau juga telah menyelamatkan barang-barang daganganku. Tidak ada yang hilang sama sekali. Luar biasa!”
Le mulai curiga.. Jangan-jangan pria besar itu bukan manusia biasa. Le memintanya untuk tetap bersamanya ketika orang itu pamit untuk pergi. Akhirnya pria besar itu setuju untuk tetap menemani Le.
Di saat itu, Le menyadari bahwa pin emasnya hilang. Di saat itu juga, pria besar itu kembali menceburkan diri ke air. Ia lalu naik ke permukaan dengan benda yang hilang di mulutnya. Ia berikan benda itu pada Le dan berkata ia sangat senang bisa memenuhi permintaan Le. Orang-orang di kapal sangat heran dengan apa yang mereka lihat.
Le lalu pulang ke rumah bersama temannya itu. Pria besar itu tinggal bersama Le. Ia hanya makan sekali dalam sepuluh atau dua belas hari, tetapi saat makan, nafsu makannya sangat luar biasa.