8. Peradangan pada Jantung
Salah satu aspek COVID-19 yang paling dikhawatirkan dokter adalah virus bisa menyerang otot jantung, menyebabkan peradangan yang dikenal sebagai miokarditis.
Itu bisa menyebabkan serangan jantung, kerusakan yang bertahan lama atau permanen, bahkan gagal jantung.
Sebuah penelitian baru menemukan, 7% kematian akibat COVID-19 kemungkinan disebabkan oleh miokarditis.
Lebih menakutkan lagi, selama beberapa minggu terakhir, bukti sudah memperkuat kalau kerusakan jantung bisa terjadi, bahkan di antara orang-orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala.
9. Pembekuan Darah
COVID-19 bisa menyebabkan pembekuan darah di dalam tubuh, secara harfiah dari kepala sampai kaki.
Satu studi menemukan, kalau 20% sampai 30% pasien COVID-19 yang sakit kritis mengalami pembekuan, yang bisa mencegah darah beroksigen mengalir ke seluruh tubuh, dan bisa berakibat fatal, termasuk memerlukan amputasi.
Sampai sekarang, para dokter belum yakin mengapa pembekuan terjadi.
10. Tidak Bergejala
Dari semua gejala yang muncul, ini adalah satu hal dari COVID-19 yang paling membuat frustrasi dokter dan pejabat kesehatan adalah sampai 40% orang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala, jadi memungkinkan mereka berbaur di depan umum dan menyebarkan virus corona tanpa sadar.
Itu juga membuat pelacakan (tracing) sulit dilakukan.
Cara terbaik untuk melindungi diri dan orang lain saat ini adalah dengan konsisten menjaga kebersihan, memakai masker, menjaga jarak sosial, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
(Penulis: Bestari Kumala Dewi, Danastri Putri)
Baca Juga: Jika Tubuh Merasa Ada Gejala Covid-19 dan Positif, Apa yang Harus Kita Lakukan?