Kaleng Kemasan Bisa Alami Kerusakan, Apakah Makanan dari Kaleng yang Penyok Masih Aman Dimakan?

By Tyas Wening, Senin, 30 November 2020 | 13:53 WIB
Makanan Kaleng (pixabay/PublicDomainArchive)

Makanan dari Kaleng yang Penyok Sebaiknya Tidak Dikonsumsi

Untuk diketahui, makanan yang dikemas dalam kaleng mengalami proses pemanasan untuk menghancurkan bakteri dan jamur berbahaya.

Pemanasan juga bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang memecah nutrisi makanan seiring berjalannya waktu.

Maka, proses pengalengan berfungsi mencegah kualitas makanan memburuk dan tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Menurut Suki Hertz, profesor nutrisi dan kemananan makanan untuk Culinary Institute of America, jika bagian yang penyok terdapat dalam lapisan logam, sebaiknya kita tak membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.

Baca Juga: Stop Gunakan Kantong Plastik untuk Langsung Membungkus Makanan, Ini Bahayanya

Namun kalau penyok pada kaleng hanya berukuran kecil, maka hal ini tidak akan memengaruhi makanan di dalamnya.

Hertz menambahkan, jika lekukan atau bagian penyok terdapat pada lapisan logam, makanan di dalamnya sudah terkena udara sehingga patogen (bakteri) bisa masuk.

Inilah yang menyebabkan makanan kaleng mengundang penyakit saat dikonsumsi manusia.

Kaleng yang penyok tak hanya merusak bagian logam luar kaleng, namun, terkadang bisa terjadi di bagian dalam yang sulit kita lihat dengan mata.