Setelah seseorang menerima vaksin dosis pertama, sistem kekebalan tubuhnya baru pertama kali menemukan vaksin itu.
Kemudian, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan dua jenis sel darah putih, yaitu sel B plasma dan sel T.
Sel B plasma membuat antibodi. Namun, antibodi ini bertahan beberapa minggu saja.
Nah, suntikan dosis kedua diperlukan agar tidak terjadi penurunan secara cepat.
Sedangkan, sel T akan mengenali patogen (parasit penyebab penyakit) tertentu dan membasminya.
Di antara sel T, terdapat sel T memori yang bisa bertahan di tubuh selama beberapa dekade.
Sehingga, ada kemungkinan sel T memori itu bertahan seumur hidup di tubuh seseorang, sehingga ia memiliki kekebalan terhadap infeksi dalam waktu yang lama.
Sel T memori ini tidak banyak muncul dan dimiliki penerima vaksin sampai mereka menerima dosis kedua, teman-teman.
Sehingga, dosis kedua vaksin perlu diberikan untuk memicu sistem kekebalan tubuh yang maksimal untuk melawan virus.
Baca Juga: Asupan Makan Perlu Diperhatikan Selama Pandemi, 5 Makanan Ini Bisa Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
(Penulis: Avisena Ashari, Luthfia Ayu Azanella)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com