2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Awal mulanya terjadi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia adalah karena didirikannya Negara Islam Indonesia (NII).
NII didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 oleh pemimpinnya, yaitu Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.
Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at Islam.
Namun pemberontakan ini tidak mencerminkan ajaran islam, sebab mereka merampas harta, membakar rumah, dan menganiaya penduduk.
Setelah dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan pemberontakan ini dalam waktu yang lama, akhirnya Kartosuwiryo berhasil ditangkap.
Penangkapan Kartosuwiryo dan pengikutnya pada 4 Juni 1962 ini sekaligus mengakhiri dan menggagalkan pemberontakan DI/TII.
Baca Juga: Cara Mengamalkan Sila Kedua Pancasila, Materi Kelas 3 SD Tema 2
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah sebuah gerakan separatisme (gerakan memisahkan diri) yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil.
Pemberontakan ini bertujuan untuk membentuk negara sendiri, yang didirikan tanggal 25 April 1950. Pulau-pulau yang masuk ke dalam RMS adalah Seram, Ambon, dan Buru.
Meski sudah dikalahkan pada November 1950, namun konflik yang terjadi di Pulau Seram terus berlanjut hingga Desember 1963.
Kekalahan ini membuat pemerintah RMS mengungsi ke Pulau Seram. Mereka selanjutnya mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.