Bobo.id - Banyak orang yang keliru membedakan gagal jantung dan serangan jantung. Apakah teman-teman tahu perbedaan keduanya?
Organ yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh ini punya peranan penting dalam kehidupan kita.
Karena itulah jika kita mengalami masalah pada jantung, itu bisa memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan.
Ada dua masalah jantung yang umum diketahui masyarakat, yaitu gagal jantung dan serangan jantung.
Namun, banyak yang masih menganggap dua kondisi tersebut sama. Padahal gagal jantung dan serangan jantung berbeda.
Gagal jantung adalah sebuah kondisi saat jantung tak bisa lagi memompa darah secara baik.
Sedangkan serangan jantung adalah kondisi saat berkurangnya aliran darah yang masuk ke jantung.
Nah sekarang kita cari tahu perbedaan keduanya dengan jelas, yuk!
Penyebab
1. Serangan Jantung
Berbagai macam faktor bisa menyebabkan serangan jantung. Sebuah studi mengatakan bahwa penyebab serangan jantung adalah penyakit arteri koroner.
Penyakit ini terjadi ketika arteri koroner, yang memasok darah kaya oksigen ke jantung, menjadi lebih sempit atau tersumbat karena penumpukan plak.
Hal ini menyebabkan lebih sulit bagi darah untuk melewatinya.
Kejang arteri koroner juga bisa menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika ada pengetatan atau kejang parah pada arteri koroner.
2. Gagal Jantung
Ada juga banyak faktor yang bisa menyebabkan gagal jantung.
Biasanya, penyebabnya merupakan akibat dari kondisi medis lain yang membuat jantung bekerja terlalu keras berupa cedera atau infeksi yang menyebabkan kerusakan pada jantung.
Gagal jantung bisa memengaruhi sisi kiri dan kanan jantung.
Sisi kiri memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisi kanan mengumpulkan darah dengan kadar oksigen rendah dan memompanya ke paru-paru untuk memperoleh oksigen.
Gagal jantung lebih sering memengaruhi sisi kiri dan Selain itu, gagal jantung juga memengaruhi fungsi jantung dalam memompa darah ke tubuh.
Ada dua jenis gagal jantung, yakni gagal jantung sistolik dan gagal jantung diastolik.
Baca Juga: Mampu Cegah Gangguan pada Jantung, Inilah 7 Kebaikan Buah Anggur untuk Kesehatan
Gagal jantung sistolik terjadi ketika jantung tidak bisa berkontraksi secara efektif. Ini mungkin karena:
- Penyakit arteri koroner
- Kardiomiopati genetik
- Katup jantung rusak
- Detak jantung tak teratur
- Penyakit jantung didapat
Sementara itu, gagal jantung diastolik terjadi ketika jantung terlalu kaku untuk berkontraksi sepenuhnya.
Ini berarti tidak bisa mengisi dengan cukup darah sehingga memompa lebih sedikit ke tubuh. Ini mungkin karena:
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Diabetes
Dengan gagal jantung sisi kanan, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen yang cukup. Biasanya kondisi ini terjadi karena gagal jantung sisi kiri.
Hal ini disebabkan penumpukan darah sehingga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke paru-paru.
Gejala
1. Serangan Jantung
Serangan jantung tidak selalu datang dengan gejala yang nyata. Dokter biasa menyebut ini sebagai silent heart attacks.
Gejala serangan jantung dapat berbeda pada tiap orang. Orang yang pernah mengalami serangan jantung di masa lalu mungkin bisa mendapatkan gejala yang berbeda.
Biasanya, gejala yang paling umum adalah:
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan
- Ketidaknyamanan tubuh bagian atas, seperti di lengan, punggung, bahu, leher, rahang, atau perut
- Sesak napas
Gejala lain yang mungkin terjadi, termasuk:
- Berkeringat
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Pusing
Baca Juga: Kenapa Bisa Serangan Jantung saat Olahraga? Ini Alasan dan Tanda-tandanya
2. Gagal Jantung
Gejala gagal jantung tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya. Sesak napas adalah gejala umum dari gagal jantung sisi kiri dan kanan.
Gejala biasanya akan bertambah buruk seiring dengan melemahnya jantung. Gejala gagal jantung sisi kiri bisa termasuk:
- Lemah
- Kesulitan bernapas
- Kantuk
- Kesulitan berkonsentrasi
- Batuk
- Kelelahan
- Warna kebiruan pada jari dan bibir
- Kesulitan tidur telentang
Gejala gagal jantung sisi kanan mungkin termasuk:
- Pembengkakan
- Penambahan berat badan
- Mual
- Kehilangan selera makan
- Sakit perut
- Sering buang air kecil(Penulis: Galih Pangestu Jati)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.