Efek Samping Vaksin Booster dari Masing-Masing Merek, Sinovac hingga Moderna

By Niken Bestari, Minggu, 16 Januari 2022 | 14:00 WIB
Efek samping vaksin booster COVID-19. (Pixabay.com)

Efek samping yang ditimbulkan vaksin booster Sinovac hanya bersifat ringan berupa nyeri, iritasi sedang, kemungkinan demam dan sakit kepala ringan.

Efek samping vaksin booster Sinovac tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali menurut kepala BPOM.

2. Pfizer

Sama seperti di atas, Vaksin booster Pfizer diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi kedua dan dikhususkan untuk usia 18 ke atas.

Vaksin booster Pfizer meningkatkan antibodi setelah 1 bulan pemberian vaksin boostersebesar 3,29 kali.

Efek samping vaksin booster Pfizer adalah adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.

Namun, efek samping vaksin booster Pfizer ini bukan efek samping berbahaya.

Baca Juga: Vaksin Booster Disebut Sebagai Vaksin Dosis Ketiga, Apa Saja Fungsinya?

3. AstraZeneca

Vaksin booster AstraZeneca dapat diberikan satu dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi dosis kedua dan khusus untuk usia 18 tahun ke atas.

Vaksin booster AztraZeneca juga meningkatkan antibodi dengan baik dalam menghadapi virus.

Efek samping vaksin booster AstraZeneca yang paling umum adalah nyeri pada bekas suntikan, tidak enak badan, merasa lelah, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi.