Pertama Kali Ditemukan di Afrika Selatan, Apa Itu Subvarian Omicron BA.3? Ini Penjelasan dan Gejalanya

By Thea Arnaiz, Kamis, 10 Maret 2022 | 14:00 WIB
Subvarian Omicron BA.3, hasil mutasi varian BA.1 dan BA.3. (Foto oleh CDC dari Pexels)

Meski subvarian ini berpotensi menyebar ke seluruh dunia, namun Omicron BA.3 mempunyai tingkat penularan yang rendah.

Menurut hasil penelitian juga, mutasi subvarian BA.3 ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan subvarian BA.1.

Oleh karena itu, subvarian Omicron BA.3 diduga tidak akan separah subvarian BA.1 dan BA2, yang sudah ditemukan terlebih dahulu.

Subvarian BA.1 dan BA.2 tidak membutuhkan rawat inap seperti varian Delta.

Tapi, tingkat keparahan varian Corona atau subvariannya masih tergantung pada sistem imun tubuh kita.

Baca Juga: Naik Kereta Api Tak Perlu Lagi Tes Antigen atau PCR? Ini Tanggapan KAI

Bagaimana imun tubuh merespons infeksi, akan memengaruhi gejala yang dialami oleh setiap orang.

Jangan lupa juga, kalau varian Omicron lebih cepat membuat orang terinfeksi daripada varian lainnya.

Jadi, pastikan teman-teman tetap mematuhi protokol kesehatan dan juga melakukan vaksinasi untuk memperkuat daya tahan tubuh. 

Nah, itulah informasi mengenai subvarian Omicron BA.3 yang ditemukan di barat laut Afrika Selatan dan berpotensi untuk menyebar ke seluruh dunia. 

(Penulis: Alinda Hardiantoro)

Tonton video ini, yuk! 

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.