Varian corona Deltacron mulai disebut-sebut sejak awal Januari 2022. Ketika itu, ditemukan 25 mutasi yang materi genetiknya berasal dari varian Delta dan varian Omicron.
Alex menyebutkan, awalnya penemuan mutasi Deltacron diduga sebagai kesalahan lab.
Tetapi belakangan (Deltacron) dilaporkan di beberapa lab biologi molekuker di beberapa negara.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di laman medRxiv, menyebut Deltacron saat ini sudah ada di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari Fortune, Senin (14/3/2022).
Setidaknya, ada dua kasus teridentifikasi oleh laboratorium yang ada di California sejak Januari lalu.
Karakteristik Varian Deltacron
Kasus itu ditemukan saat laboratorium melakukan pengujian terhadap 30.000 sampel positif Covid-19 yang berasal dari AS.
Baca Juga: Penyintas COVID-19 akan Mengalami Penyusutan Otak Selama Long COVID, Benarkah Begitu?
Lebih lanjur, Alex mengatakan belum diketahui secara pasti bagaimana karakteristik infeksi Deltacron pada manusia.
Selain itu juga belum dapat dipastikan apakah lebih menular dan menyebabkan kearahan dibandingkan varian Delta atau Omicron.
Kata dr. Alex, untuk gambaran klinis di pasien masih dalam pengamatan, perlu lab biomolekuler yang high tech untuk gen sequencing untuk mencocokkan berbagai varian yang bermutasi terus.
Genome sequencing COVID-19 adalah salah satu prosedur laboratorium untuk menentukan urutan basa yang terdapat pada organisme.