Mengapa Menguap Bisa Menular dari Satu Orang ke Orang yang Lain?

By Grace Eirin, Selasa, 3 Mei 2022 | 19:15 WIB
Apakah menguap benar-benar bisa menular? (user18526052/freepik)

Bobo.id - Ketika kita mengantuk, kita menjadi sering menguap. Namun, menguap juga sering terjadi ketika kita bosan. 

Dilansir dari National Geographic Indonesia, ternyata manusia bisa menguap dengan rata-rata waktu yaitu 6 detik!

Dalam waktu 6 detik itu, detak jantung kita sempat meningkat. Bahkan menurut penelitian, ketika kita menguap terjadilah perubahan psikologis. 

Banyak mitos tentang menguap, namun ada satu yang paling terkenal yaitu menguap bisa menular. 

Apakah benar, menguap bisa menular ke orang lain? Hal ini fakta atau mitos, ya? Yuk, cari tahu penjelasan dan fakta menariknya!

Menguap memang menular

Para peneliti ternyata berusaha untuk menyelidiki dan membuktikan apakah menguap benar-benar bisa menular. 

Sebuah studi menemukan, saat ada video yang menunjukkan orang sedang menguap, sekitar 50% orang yang menontonnya juga ikut menguap.

Menurut Robert Provine, psikolog dan ahli syaraf di University of Maryland, reaksi itu bukan hal yang aneh.

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Kolesterol dalam Darah, Ini Fakta-Fakta Penting Lemak Jenuh

Beberapa studi mengaitkan menguap dengan empati. Dari penelitian ini, dibuktikan bahwa kita menguap bahkan ketika kita tidak mengantuk.

Menguap lebih menular ke orang terdekat

Menurut penelitian di tahun 2012, menguap ternyata lebih menular kepada teman-teman yang lebih dekat.

Para peneliti menemukan, semakin dekat kita dengan seseorang, maka semakin mungkin kita ikut menguap ketika mereka menguap. 

Kedekatan tersebut dapat berupa kedekatan secara genetik maupun emosional. Artinya, teman dekat dan keluarga memiliki perasaan yang lebih kuat satu sama lain.

Menguap bisa jadi tanda penyakit

Menurut National Institute of Health, bagi sebagian orang, menguap berlebihan bisa menjadi reaksi yang disebabkan saraf vagus. 

Ada beragam fungsi saraf vagus, mulai dari mengatur gerakan pita suara, jantung, paru-paru, hingga organ pencernaan, seperti lambung dan usus. 

Saraf ini juga dapat mengindikasi masalah pada jantung. Di kasus langka lainnya, menguap merupakan tanda ada masalah di otak.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Otak Manusia, Bisa Hasilkan Listrik hingga Jadi Tempat Penyimpanan Tak Terbatas

Dilansir dari Medical News Today, menguap berlebihan bisa jadi adalah gejala dari lobus frontal atau tumor batang otak. Meski begitu, kasus ini termasuk jarang terjadi.

Gejala lain yang mungkin menandakan tumor otak adalah sakit kepala, perubahan kepribadian, kesemutan, sisi tubuh kaku, hilang ingatan, dan masalah penglihatan.

Jadi, menguap berlebihan ternyata juga menjadi gejala adanya masalah pada tubuh. 

Selain fakta di atas, ternyata bayi yang belum lahir juga bisa menguap, lo. Namun, para peneliti belum benar-benar memastikan mengapa janin bisa menguap.

Para peneliti menguji hasil 4D di tahun 2012, ada gambar yang menunjukkan bayi sedang membuka mulutnya seperti menguap.

Kuis!

Apakah fungsi dari saraf vagus?

Petunjuk: Cek di halaman 2!

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.