Sejarah Opor Ayam, Akulturasi Budaya Arab, India, dan Indonesia

By Niken Bestari, Selasa, 3 Mei 2022 | 17:15 WIB
Opor ayam adalah hasil perpaduan dua budaya. (SHUTTERSTOCK/AMALLIA EKA)

Lalu, orang Indonesia kemudian memodifikasi masakan tersebut hingga terbentuklah makanan yang disebut opor.

Jadi, opor adalah modifikasi dari kari asal India dan gulai dari Arab.

Opor adalah perpaduan kari India dan gulai Arab yang disesuaikan dengan selera orang Indonesia.

Budaya kari dan gulai pertama kali masuk ke kawasan-kawasan Indonesia yang mengenal Islam pada periode awal.

Islam dikenalkan di Indonesia oleh orang Arab dan India dengan memasuki kawasan-kawasan pesisir seperti Sumatra, Selat Malaka, hingga Jawa.

Karena itulah, opor ayam menjadi masakan yang banyak dinikmati oleh orang Melayu dan Jawa karena dua tempat inilah yang pertama kali menerima pengaruh budaya Arab dan India.

Opor ayam berkembang pesat saat banyak Kerajaan Islam berdiri di nusantara, lo, teman-teman.

Baca Juga: Sembelit Karena Terlalu Banyak Makan Opor? Ini 4 Dampak Konsumsi Makanan Bersantan Berlebihan

Lambat laun, opor ayam juga dinikmati di berbagai daerah di nusantara.

Dikutip dari wawancara Kompas, opor terinspirasi dari Kerajaan Mughal di India.

Menurutnya, sajian opor awalnya bernama qorma yang diambil dari bahasa Urdu.

Qorma adalah teknik memasak daging dengan memakai yoghurt dan atau susu.