Bobo.id - Apakah teman-teman menyukai keju atau olahan makanan yang menggunakan keju?
Keju merupakan makanan yang populer di dunia. Kita sering menemukannya pada hidangan-hidangan khas negara barat atau biasa disebut dengan western food.
Namun, kini tak jarang juga makanan Indonesia yang dikombinasikan dengan keju. Seperti jagung manis, martabak, hingga ayam geprek pun kerap disajikan dengan keju.
Keju memiliki berbagai manfaat baik untuk kesehatan tubuh kita. Ini karena keju terdiri dari sumber protein hewani dan kalsium.
Terdapat dua jenis keju yang sering kita temukan di pasaran, yakni keju cheddar dan keju mozarella. Keduanya cukup populer dan banyak disukai oleh berbagai kalangan.
Keduanya memiliki rasa yang lembut dan gurih. Namun, keduanya tentu memiliki perbedaan.
Penasaran? Yuk, kita cari tahu bersama.
Tekstur Keju Cheddar dan Keju Mozarella
Keju cheddar adalah keju yang paling umum dijumpai di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Resep Sate Donat Ungu Isi Keju Leleh untuk Camilan Bersama Keluarga
Keju yang ditemukan di Inggris ini terbuat dari susu sapi yang sudah dipanaskan.
Untuk teksturnya, keju ini memiliki tekstur yang cenderung keras, berwarna putih pucat, serta memiliki rasa yang tajam dan gurih.
Uniknya, semakin tua usia keju cheddar, maka tekstur keju akan semakin keras, teman-teman.
Ketika teman-teman menemukan keju cheddar yang lembut, itu berarti umur kejunya cenderung lebih muda.
Bagaimana dengan keju Mozzarella?
Cita rasa awal mozzarella ini ternyata berasal dari susu kerbau, lo.
Para petani di Italia menganggap kandungan protein dan lemak susu kerbau lebih tinggi daripada susu sapi. Hasilnya pun lebih banyak.
Satu ton susu kerbau dapat menghasilkan 24 kilogram mozzarella, sedangkan susu sapi hanya menghasilkan 13 kilogram.
Namun tenang saja, kini keju mozzarella dibuat dengan susu sapi, kok.
Baca Juga: Resep Wafel Pisang Keju, Untuk Menu Sarapan Enak dan Bikin Nagih
berbeda dengan cheddar, keju mozzarella ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal serta tidak keras. Hal ini terjadi ketika sedang dipanaskan.
Ketahanan Keju Cheddar dan Keju Mozarella
Dilihat dari segi ketahanan, tentu kedua keju ini memiliki ketahanan yang berbeda.
Keju cheddar cenderung memiliki ketahanan yang lebih lama daripada keju mozzarella.
Untuk ketahanannya, keju cheddar ini bisa bertahan hingga 60 bulan, lo.
Namun, ini berbanding terbalik dengan keju mozzarella. Ini karena keju mozzarella hanya bisa bertahan satu bulan saja.
Untuk menyimpannya sedikit lebih lama, diperlukan trik khusus, seperti harus meletakannya di dalam lemari es dengan suhu minus 16 derajat Celcius hingga empat derajat Celcius.
Untuk itu, jangan sampai membeli keju mozzarella terlalu banyak, ya. Ini karena, begitu keju terpapar oksigen, keju akan menarik bakteri.
Nah, jika disimpan terlalu lama, maka bakteri akan berkembang menjadi jamur. Tentu ini akan membuatnya terbuang sia-sia.
Baca Juga: Keju tidak Segar dan Berjamur? Ternyata Ini 5 Cara Benar Menyimpan Keju Agar Lebih Tahan Lama
Olahan Keju Cheddar dan Keju Mozzarella
Keju cheddar kerap dijadikan sebagai bahan dasar dalam membuat kue dan makanan.
Nah, di Indonesia, keju cheddar sering digunakan ke dalam berbagai makanan, seperti martabak, roti bakar, pisang goreng, donat, dsb.
Sedangkan keju mozarella kerap dijadikan sebagai topping pada western food, seperti pasta, pizza, lasagna, dan baked rice.
Perlu diingat, keju mozzarella ini akan terasa lebih nikmat saat disantap dalam kondisi hangat.
Nah, itulah perbedaan keju cheddar dan keju mozzarella. Semoga setelah membaca informasi ini, teman-teman sudah bisa membedakan dan tidak salah pilih, ya.
Baca Lagi: |
1. Perbedaan tekstur keju cheddar dan keju mozzarella (halaman 1) |
2. Ketahanan keju cheddar dan keju mozzarella (halaman 3) |
3. Olahan keju cheddar dan keju mozzarella (halaman 4) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.