3 Jenis Penyakit yang Bisa Dideteksi dengan Tes DNA

By Grace Eirin, Jumat, 10 Juni 2022 | 17:45 WIB
Manfaat tes DNA untuk mendeteksi penyakit. (rawpixel.com/freepik)

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang tes DNA untuk mencari tahu garis keturunan seseorang? 

DNA merupakan salah satu materi pelajaran yang kita temukan di pelajaran IPA atau Sains di Sekolah Menengah Pertama dan selanjutnya. 

Teman-teman Sekolah Dasar memang belum mendapatkan materi ini, namun tidak ada salahnya kita cari tahu informasi ini dari sekarang. 

Apa itu DNA? 

DNA (deoxyribonucleic acid) adalah sejenis asam nukleat yang termasuk dalam golongan molekul di dalam tubuh (biomolekul).

DNA menyimpan informasi genetika atau keturunan di setiap organisme dan virus. DNA letaknya ada di dalam sel, serta menentukan sifat organisme yang diturunkan.

Melansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), DNA adalah bahan kimia organik dari bentuk molekul yang bisa kita temukan di dalam sel prokariotik (tidak mempunyai membran inti sel) dan sel eukariotik (mempunyai membran inti sel), serta virus.

DNA pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge, James Watson dan Francis Crick pada 28 Februari 1958.

Mereka menemukan rantai molekul DNA yang terpilin (struktur heliks) yang mengandung gen manusia.

Baca Juga: Pembahasan Soal IPA, Ketahui Perbedaan dan Persamaan DNA dan RNA

Manfaat Tes DNA

Biasanya, tes DNA dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk mengetahui garis keturunan atau identitasnya.

Namun, ternyata tes DNA juga bisa bermanfaat untuk hal lain, misalnya mendeteksi penyakit. 

Dilansir dari Alodokter.com, ada beberapa jenis penyakit genetik yang bisa dideteksi menggunakan tes DNA. Berikut ini contohnya. 

1. Penyakit Thalasemia

Dilansir dari Everyday Health, Thalasemia merupakan penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin yang cukup.

Hemoglobin merupakan protein yang kaya zat besi yang ada di dalam sel darah merah. Darah kita berwarna merah karena hemoglobin mengikat oksigen.

Akibatnya, sel darah merah tidak bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan baik. Sehingga orang dengan Thalasemia lebih mudah mengalami anemia.

Penyakit Thalasemia diturunkan atau diwariskan dalam keluarga. Oleh karena itu, penyakit ini bisa dideteksi menggunakan tes DNA. 

Baca Juga: Jadi Penemuan Penting, Ini Sejarah DNA yang Ditemukan oleh James Watson dan Francis Cric

2. Fibrosis Kistik

Dilansir dari Alodokter.com, fibrosis kistik adalah penyakit keturunan yang menyebabkan lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket.

Cystic fibrosis disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada gen yang mengatur distribusi garam dalam tubuh manusia.

Perubahan gen tersebut membuat kadar garam di dalam keringat meningkat.

Kondisi ini menyebabkan lendir di saluran pernapasan, pencernaan, dan sistem reproduksi menjadi kental dan lengket. Akibatnya, dapat mengalami gangguan pernapasan, pencernaan, dan malnutrisi.

3. Sindrom Down

Sindrom Down atau sindrom trisomi 21 adalah kondisi genetik yang menyebabkan seseorang yang mengalaminya tidak memiliki kemampuan untuk belajar pada tingkat tertentu.

Orang dengan sindrom Down biasanya mempunyai karakteristik fisik yang khas.

Nah, itulah manfaat lain tes DNA yang bisa membantu mendeteksi penyakit Thalasemia, Fibrosis Kistik, dan Sindrom Down.

----

Kuis!

Mengapa orang yang mengalami Thalasemia menjadi rentan terkena anemia?

Petunjuk: Cek di halaman 2!

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.