Jika sampai melemah atau mengendur, maka asam yang diproduksi lambung akan naik ke kerongkongan.
Pada kondisi sfingter esofagus yang normal, bagian ini seharusnya bisa menutup setelah dilewati makanan yang kita kunyah.
Oleh karena itu, bisa saja bagian esofagus atau kerongkongan terluka ringan hingga berat akibat asam dari lambung.
Jika seseorang sudah terkena refluks asam lambung, pasti kemungkinan besar juga terkena heartburn.
Gejala dari refluks asam lambung ini berupa, rasa asam di mulut, rasa pahit di belakang tenggorokan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ini dialami oleh seseorang jika penyakit refluks asam lambungnya semakin parah.
Kita bisa dikatakan terkena GERD jika refluks asam lambung dalami lebih dari dua kali dalam seminggu dan menyebabkan peradangan pada kerongkongan.
Jadi, pasien GERD harus mencari pertolongan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Karena jika dibiarkan, maka GERD lama-kelamaan bisa merusak kerongkongan, hingga memicu risiko kanker esofagus.
Bahkan, nyeri akibat gejala GERD yang kambuh tidak bisa lagi dihilangkan dengan antasida atau obat lambung lainnya. Inilah, gejala-gejala GERD yang harus diwaspadai, yaitu:
Baca Juga: Susu Kambing Etawa Baik untuk Lambung? Ini 5 Alasannya