Bobo.id - Pernah dengan penyakit refluks asam lambung? Heartburn? Atau GERD? Ketiganya adalah peyakit yang menyerang sistem pencernaan, terutama bagian lambung.
Tetapi, apa perbedaan antara refluks asam lambung, heartburn, dan GERD kalau sama-sama menyerang lambung, ya?
Bahkan, beberapa orang mengira kalau penyakit refluks asam lambung, heartburn, dan GERD adalah penyakit yang sama, lo.
Padahal, ketiganya mempunyai pengertian yang berbeda dan penanganan medis yang berbeda.
Untuk mengetahui perbedaan ketiganya, teman-teman bisa menyimak penjelasan berikut. Yuk, cari tahu.
Perbedaan Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Heartburn
Siapa yang mengira kalau penyakit heartburn ini berkaitan dengan jantung (heart)?
Sebenarnya, penyakit heartburn tidak berkaitan dengan jantung dan justru berkaitan dengan sistem pencernaan hingga kerongkongan.
Penyakit heartburn memicu gejala nyeri ringan hingga parah di dada. Penyebabnya adalah asam lambung yang naik sampai ke kerongkongan (esofagus).
Sehingga, memicu sensasi terbakar yang tajam dan sesak di dada, sampai sering kali dikira sebagai penyakit jantung.
Baca Juga: Jangan Sampai Naik ke Kerongkongan, Ini 7 Makanan yang Bisa Bantu Atasi Asam Lambung
Gejala heartburn biasanya dirasakan setelah makan makanan berat, jika digunakan untuk membungkuk atau berbaring, gejalanya justru makin parah.
Oleh karena itu, teman-teman sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut, agar ditangani dengan tepat.
Agar gejalanya tidak kambuh kembali, kita bisa melakukan hal berikut dan menjadikannya kebiasaan, yaitu:
- Menurunkan berat badan menjadi ideal jika teman-teman punya berat badan berlebih yang tidak sehat (obesitas).
- Tidak makan makanan yang mengandung lemak tinggi, karena lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan.
- Tidak makan makanan yang terlalu pedas dan asam, karena bisa mengiritasi lapisan lambung, serta memicu naiknya asam lambung.
- Mempertahankan gaya hidup sehat.
- Olahraga rutin dan makan tepat waktu.
Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung adalah penyakit yang disebabkan ketika otot di bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus) melemah.
Padahal, fungsi sfingter esofagus ini bertindak sebagai katup antara bagian lambung dengan kerongkongan.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Asam Lambung yang Kambuh di Malam Hari, Salah Satunya Kunyah Permen Karet
Jika sampai melemah atau mengendur, maka asam yang diproduksi lambung akan naik ke kerongkongan.
Pada kondisi sfingter esofagus yang normal, bagian ini seharusnya bisa menutup setelah dilewati makanan yang kita kunyah.
Oleh karena itu, bisa saja bagian esofagus atau kerongkongan terluka ringan hingga berat akibat asam dari lambung.
Jika seseorang sudah terkena refluks asam lambung, pasti kemungkinan besar juga terkena heartburn.
Gejala dari refluks asam lambung ini berupa, rasa asam di mulut, rasa pahit di belakang tenggorokan, batuk, dan sakit tenggorokan.
GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ini dialami oleh seseorang jika penyakit refluks asam lambungnya semakin parah.
Kita bisa dikatakan terkena GERD jika refluks asam lambung dalami lebih dari dua kali dalam seminggu dan menyebabkan peradangan pada kerongkongan.
Jadi, pasien GERD harus mencari pertolongan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Karena jika dibiarkan, maka GERD lama-kelamaan bisa merusak kerongkongan, hingga memicu risiko kanker esofagus.
Bahkan, nyeri akibat gejala GERD yang kambuh tidak bisa lagi dihilangkan dengan antasida atau obat lambung lainnya. Inilah, gejala-gejala GERD yang harus diwaspadai, yaitu:
Baca Juga: Susu Kambing Etawa Baik untuk Lambung? Ini 5 Alasannya
- Bau mulut
- Kerusakan email gigi karena asam berlebih
- Penyakit heartburn
- Merasa isi perut kembali ke tenggorokan atau mulut
- Nyeri pada dada
- Batuk kering secara terus-menerus
- Asma
- Kesulitan menelan
Jadi, GERD adalah penyakit yang dirasakan jika heartburn dan refluks asam lambung tidak segera membaik.
Dokter pun akan memeriksa kebiasaan kita dan bagian organ dalam.
Oleh karena itu, mulai sekarang perhatikan kebiasaan sehari-hari, jangan sampai terkena penyakit lambung dan menyebabkan GERD.
Baca Juga: 5 Pantangan Asam Lambung yang Harus Dipatuhi, Mulai dari Hindari Gorengan hingga Cokelat
Berikut, penyebab GERD yang umum ditemukan.
- Kelebihan berat badan atau obesitas, yang memberi tekanan berlebihan pada perut.
- Hernia hiatus, yang mengurangi tekanan di sfingter esofagus bagian bawah.
- Minum obat yang dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah, seperti antihistamin, penghambat saluran kalsium, obat pereda nyeri, obat penenang, dan antidepresan.
Nah, itulah perbedaan antara refluks asam lambung, heartburn, dan GERD, yang umum dirasakan oleh beberapa orang.
Baca Juga: Susu Kambing Etawa Baik untuk Lambung? Ini 5 Alasannya
(Penulis: Irawan Sapto Adhi)
---
Kuis! |
Apa itu heartburn? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.