Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah menerapkan makan dengan tiga menu, yaitu menu pembuka, menu utama, dan menu penutup?
Cara makan seperti ini biasanya kita temukan di restoran yang menyediakan menu-menu Eropa.
Sebab, budaya makan dengan tiga menu ini berasal dari Eropa, seperti Perancis, Jerman, Italia, dan sebagainya.
Di Eropa, hidangan pembuka, utama, dan penutup ini disajikan secara berurutan, dan disebut appetizer, main course, dan dessert.
Orang-orang Eropa yang makan dengan tiga jenis hidangan ini disebut menikmati full course meal atau makanan dengan menu lengkap.
Menu dessert mungkin sudah tidak asing lagi bagi teman-teman pembaca Bobo, sebab kamu sering membaca resepnya, bukan?
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu mengenal apa itu appetizer, main course, dan dessert beserta fakta menariknya. Yuk, simak!
Appetizer
Appetizer merupakan nama lain dari hidangan pembuka, diambil dari kata appetite dalam bahasa Inggris yang berarti selera makan.
Nah, biasanya appetizer disajikan dalam porsi yang kecil berkisar antara satu hingga dua gigitan atau bitesize, untuk menggugah selera makan.
Appetizer dapat disajikan dalam keadaan panas maupun dingin dengan bobot per porsinya sekitar 50-100 gram.
Baca Juga: 5 Gangguan Makan yang Harus Segara Diatasi, Bisa Mengganggu Pertumbuhan dan Penyerapan Nutrisi
Contoh menu pembuka dingin (cold appetizer) misalnya salad buah, salad sayur, sorbet, dan sebagainya.
Sedangkan menu pembuka panas (hot appetizer) misalnya sup, kroket, risoles, dan semacamnya.
Main Course
Main course disebut juga sebagai hidangan pokok atau hidangan utama yang disajikan dalam porsi banyak.
Menu main course haruslah mengenyangkan dan mengandung karbohidrat, protein hewani, sayuran, garniture atau kentang, dan saus.
Oleh sebab itu, jika kamu makan steak, akan ada sayuran dan saus, daging sebagai protein, dan kentang sebagai karbohidrat.
Dessert
Dessert merupakan makanan atau hidangan penutup yang bersifat ringan dan biasanya ada rasa manis.
Tujuan dari hidangan penutup adalah menghilangkan rasa dan aroma amis yang tertinggal setelah makan hidangan utama, atau pencuci mulut.
Sama seperti appetizer, dessert juga dapat disajikan dingin dan panas, lo.
Cold dessert disajikan dalam keadaan dingin dengan suhu 10-15 derajat celcius, seperti puding, es krim, pai buah, dan lainnya.
Baca Juga: Hanya Butuh Waktu 30 Menit, Ini Resep Frittata yang Cocok Dijadikan Menu Sarapan
Sedangkan hot dessert disajikan dalam temperatur panas dengan suhu sekitar 60 derajat celcius. Bentuknya dapat berupa pancake, banana flambe, souffle, dan apple pie.
Piramida Makanan
Nah, bagi orang Indonesia, kita tidak menerapkan tiga jenis hidangan ini untuk makan sehari-hari.
Orang Indonesia menerapkan piramida makanan atau 4 sehat 5 sempurna untuk kebutuhan gizi harian.
Piramida makanan merupakan panduan nutrisi untuk merencanakan pola makan sehat, dengan membagi porsi berbagai kelompok makanan dalam bentuk piramida.
Pada piramida tersebut ada beberapa jenis makanan pokok dan makanan pelengkap yang menyehatkan.
Makanan pokok juga perlu dilengkapi atau disandingkan dengan makanan bergizi dan bernutrisi lainnya.
Orang Indonesia sering melakukan kombinasi antara makanan pokok dengan lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.
(Penulis: Tiyas Septiana, Grace)
---
Kuis! |
Mengapa menu main course harus mengenyangkan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.