Berkat bantuan dari kekaisaran Mongol yang saat itu di Jawa, Raden Jawa berhasil mengalahkan Jayakatwang.
Awalnya, penguasa Mongol kala itu mengirimkan pasukan ke Jawa untuk menyerang Singasari yang ternyata telah dikuasai oleh Jayakatwang.
Raden Wijaya pun tak membiarkan hal itu berlalu begitu saja, ia mengajak pasukan Mongol untuk bekerja sama melawan Jayakatwang.
Namun, setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya justru balik menyerang pasukan Mongol dan menghancurkan mereka.
Usai itu, Raden Wijaya mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Majapahit pada 1923 dengan pusat pemerintahan di Trowulan, Mojokerto.
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit ini diketahui mengalami masa keemasan atau kejayaan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk.
Cucu Raden Wijaya ini memerintah pada 1350 M hingga 1389 M. Saat memimpin, ia didampingi Patih Gajah Mada.
Selain Hayam Wuruk, masa kejayaan Kerajaan Majahapit ini tentu tidak terlepus dari peran Gajah Mada.
Dia diangkat sebagai patih amangku bhumi pada 1336 M atau sewaktu Tribhuwana Tunggadewi berkuasa.
Saat dinobatkan, Gajah Mada bersumpah untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit. Sumpah itu kemudian disebut Sumpah Palapa.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Apa Penyebab Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah Timur Pulau Jawa?