Jenis-Jenis Kearifan Lokal Indonesia, Wilayah Asal, dan Maknanya

By Niken Bestari, Senin, 14 November 2022 | 17:30 WIB
Kearifan lokal Indonesia memiliki makna tersendiri. Apa saja contoh jenis-jenis kearifan lokal Indonesia? (Freepik)

Bobo.id - Pada pelajaran PPKn tingkat menengah, kita banyak belajar mengenai penerapan motto Bhinneka Tunggal Ika.

Pada buku pelajaran PPKn kelas 10 kurikulum Merdeka, teman-teman akan menemukan Bagian 3: Bhinneka Tunggal Ika.

Di Unit 5, teman-teman belajar mengenai materi Belajar dari Kekayaan Tradisi. Salah satunya adalah kekayaan kearifan lokal di Indonesia.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.

Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.

Untuk lebih memahami kearifan lokal, kita harus mencari tahu jenis-jenis kearifan lokal dengan wilayah asal dan maknanya.

Contoh Kearifan Lokal, Wilayah Asal, dan Makna

1. Selametan

Dirangkum dari Gramedia.com, selametan berasal dari Pula Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Acara selametan secara tradisional dilaksanakan dengan menggelar doa bersama yang dipanjatkan oleh banyak orang dengan bentuk melingkar.

Di tengahnya, terdapat makanan dalam bentuk tumpeng atau bentuk lainnya dilengkapi dengan lauk pauk.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghargai Keragaman Suku di Indonesia?

Selametan dapat dipahami sebagai ritual untuk menegaskan bahwa kita berada dalam kondisi yang selamat atau dicita-citakan.

Selamet dalam bahasa Jawa artinya keadaannya sudah pas. Dengan demikian, sang empu selametan bersyukur atas keadaan saat ini.

2. Awig-Awig

Kearifan lokal awig-awig berasal dari Desa Pakraman (Bali) dan Lombok (Nusa Tenggara Barat). Awig-awig adalah anggaran dasar rumah tangga yang menjadi pedoman untuk menjalankan peran dan fungsi organisasi desa.

Awig-awig di Bali dan Lombok Barat ini lebih menjadi pedoman bagaimana bertindak dan bersikap bagi masyarakat setempat. Terlebih dalam berinteraksi dengan lingkungan setempat dan mengolah sumber daya alam yang ada.

Kearifan lokal ini memberikan arahan agar masyarakat setempat tidak merusak lingkungan, menjaga kelestariannya, dan ekosistem alamnya tetap seimbang.

3. Ulap Doyo

Ulap Doyo adalah contoh kearifan lokal berikutnya datang dari Pulau Kalimantan. Penduduk asli Pulau Kalimantan, Suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo.

Kearifan lokal Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo (Curliglia latifolia).

Daun ini merupakan tanaman sejenis daun pandan. Hanya saja, daun Doyo memiliki serat yang kuat. Tumbuhan ini secara liar tumbuh di pedalaman Kalimantan, salah satunya di daerah Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat.

Motif yang sering ditemukan pada kain tenun Ulap Doyo merupakan gambar flora dan fauna yang berada di sekitar Sungai Mahakam. Maknanya adalah kita sebagai manusia harus selalu menjaga keindahan alam tanpa merusaknya.

Baca Juga: Apa Saja Bentuk Budaya yang Merupakan Hasil Gabungan atau Akulturasi di Indonesia? Materi IPAS Kelas 5 SD

4. Mappalette Bola

Kearifan lokal Mappalette Bola berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan.

Mappalette Bola adalah kegiatan masyarakat sekitar akan membantu tetangganya yang pindah rumah dengan cara menggotong rumah secara bersama-sama.

Jumlah orang yang mengangkut rumah bisa mencapai puluhan hingga ratusan laki-laki. Mereka melakukan itu semua dengan suka cita karena hal demikian telah menjadi kearifan lokal di sana. Hal ini memiliki makna sebagai bentuk penerapan budaya gotong royong masyarakat.

5. Te Aro Naweak Lako

Kearifan lokal Te Aro Naweak Lako berasal dari Papua. Makna kearifan lokal ajaran leluhur untuk untuk mencintai alam dan tidak merusak alam.

Suku Amungme yang hidup di daerah Tembagapura, menganggap tanah sebagai ibu yang memberi makan, mendidik, memelihara, serta membesarkan bayi hingga lanjut usia sampai tiada. Bumi diciptakan dengan beragam kelengkapan yang ada di dalamnya.

Para leluhur Papua mengajarkan generasi penerusnya untuk mengolah sumber daya alam Papua dengan bijaksana.

Mereka mengajarkan agar manusia mencintai alam sebagaimana mereka mencintai diri sendiri. Mereka menganggap diri mereka adalah bagian dari alam.

6. Lompat Batu atau Fahombo

Kearifan lokal lompat baru berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara.

Baca Juga: Analisis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia: Kekuatan dan Kelemahan

Tradisi yang menjadi kearifan lokal ini disebut Fahombo. Budaya ini telah berlangsung lama dan diperuntukan bagi laki-laki saja.

Maknanya adalah anak laki-laki yang sudah mencapai usia dewasa dianggap kuat untuk melindungi keluarga, terutama ibu dan adik mereka. 

Laki-laki di Nias harus melompati tumpukan batu setinggi dua meter dan selebar 40 cm.

Tradisi ini dulunya merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang laki-laki jika ingin ikut berperang melawan musuh.

Dulu, di Pulai Nias seringkali terjadi perang antarwilayah, sehingga setiap suku harus membangun pembatas tinggi. Laki-laki yang dapat melompati pembatas tinggi dari suku lawan diperbolehkan untuk ikut berperang.

Untungnya, sekarang peperangan itu sudah tidak ada lagi, teman-teman. Namun, tradisi lompat batu ini tetap dilaksanakan.

7. Bebie

Kearifan lokal Bebi berasal dari Muara Enim, Sumatra Selatan. Bebie adalah merupakan sebuah tradisi menanam, dan memanen padi secara bersama sama dengan memiliki tujuan.

Agar pemanenan padi cepat selesai, sehingga setelah panen selesai akan diadakannya perayaan sebagai suatu bentuk rasa syukur, atas panen padi yang sukses tersebut.

Makna tradisi ini adalah semangat gotong royong dalam merekatkan setiap masyarakat dengan menanam dan memanen padi bersama-sama.

Teman-teman, itulah contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia.

Baca Juga: 5 Contoh Terjadinya Globalisasi di Bidang Sosial Budaya, Beserta Dampaknya

----

Kuis!

Dari mana kearifan lokal Awig-Awig berasal?

Petunjuk: cek di halaman 2!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.