Keberhasilan Sultan Baabullah mengusir Portugis pun membuka jalan bagi VOC untuk menerapkan monopoli perdagangan di Maluku.
VOC bahkan menjalankan sistem monopoli perdagangan rempah-rempah yang lebih kejam di Maluku daripada Portugis.
Unuk merealisasikan monopoli perdagangan, VOC menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut:
1. Hongi tochten, pelayaran pantai yang dilengkapi angkatan perang untuk mengawasi para pedagang Maluku.
2. Ekstirpasi, yakni menebang tanaman rempah-rempah penduduk agar produksinya tidak berlebihan.
3. Contingenten, yakni kewajiban rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk hasil bumi.
4. Verplichte leverantie: mewajibkan rakyat menjual hasil bumi hanya kepada VOC dan dengan harga yang ditentukan VOC.
Selain kewajiban rakyat untuk menjual hasil bumi pada VOC, jumlah tanaman rempah beserta lokasi lahannya juga ditentukan oleh VOC.
Dampak dari Monopoli yang Dilakukan oleh Belanda di Maluku
Monopoli yang dilakukan VOC menyebabkan jaringan perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka dikuasai oleh VOC.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad ke-18.
Baca Juga: Kerajaan Ternate: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalannya