Bentuk Perjuangan Fisik dan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 3 Maret 2023 | 08:00 WIB
Bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan. (Wikimedia Commons/Information Ministry, Republic of Indonesia)

Pada waktu itu, senjata yang digunakan oleh pejuang Indonesia masih tradisional, seperti bambu runcing, keris, hingga tombak.

Hal ini sangat berbeda dengan senjata yang dimiliki Inggris, Belanda, maupun Jepang. Mereka menggunakan senjata modern, seperti meriam dan pistol.

Contoh bentuk perjuangan fisik di Indonesia, antara lain:

1. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.

2. Palagan Ambarawa (15 Desember 1945)

Bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Adapun tokoh yang terlibat adalah Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

3. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)

Bermula dari ultimatum Sekutu yang meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya.

Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api, antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

4. Medan Area (10 Desember 1945)

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Lagi Mempertahankan Kemerdekaannya?