Bentuk Perjuangan Fisik dan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 3 Maret 2023 | 08:00 WIB
Bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan. (Wikimedia Commons/Information Ministry, Republic of Indonesia)

Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD/MI tema 7, kita akan belajar bersama tentang peristiwa kebangsaan seputar Proklamasi Kemerdekaan.

Dalam materi ini, ada berbagai teks yang menceritakan mengenai perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Ada berbagai bentuk perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajah. 

Misalnya dengan cara berperang, melakukan berbagai pergerakan, maupun melakukan perjanjian dengan pihak penjajah. 

Perjuangan yang dilakukan juga terdiri dari dua macam. Ada perjuangan fisik dan ada juga perjuangan diplomasi, teman-teman. 

Nah, pada soal 'Ayo Menulis' di halaman 134, kita diminta menuliskan bentuk perjuangan fisik dan diplomasi. Simak alternatif jawaban berikut ini, yuk!

Bentuk Perjuangan Fisik

Perjuangan fisik dilakukan dengan mengandalkan kondisi atau kekuatan fisik dari kedua belah pihak yang melakukan perlawanan. 

Selain menggunakan kekuatan fisik, perlawanan yang dilakukan juga dibantu dengan menggunakan persenjataan. 

Perjuangan secara fisik ini sudah dilakukan oleh rakyat Indonesia sejak Belanda mulai menjajah Indonesia, teman-teman. 

Bahkan, perjuangan fisik ini juga dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga 1945. 

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 2: Apa yang Dimaksud dengan Perjuangan Fisik dan Perjanjian Diplomasi?

Pada waktu itu, senjata yang digunakan oleh pejuang Indonesia masih tradisional, seperti bambu runcing, keris, hingga tombak.

Hal ini sangat berbeda dengan senjata yang dimiliki Inggris, Belanda, maupun Jepang. Mereka menggunakan senjata modern, seperti meriam dan pistol.

Contoh bentuk perjuangan fisik di Indonesia, antara lain:

1. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.

2. Palagan Ambarawa (15 Desember 1945)

Bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Adapun tokoh yang terlibat adalah Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

3. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)

Bermula dari ultimatum Sekutu yang meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya.

Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api, antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

4. Medan Area (10 Desember 1945)

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Lagi Mempertahankan Kemerdekaannya?

Bermula dari orang-orang Belanda yang menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal terlibat dalam peristiwa ini adalah Ahmad Tahir.

5. Serangan Umum Yogyakarta (1 Maret 1949)

Dipicu oleh Belanda yang menduduki kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh: Letkol. Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.

Bentuk Perjuangan Diplomasi

Berbeda dengan perjuangan fisik, perjuangan diplomasi ini tidak dilakukan menggunakan kekuatan fisik, teman-teman. 

Karena tidak dilakukan dengan menggunakan kondisi fisik, perjuangan diplomasi dilakukan dengan melakukan perundingan. 

Perundingan yang dilakukan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama antara pihak penjajah dengan pihak Indonesia. 

Diplomasi sama sekali tidak menggunakan kekuatan senjata sehingga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dalam peristiwa ini. 

Contoh bentuk perjuangan diplomasi di Indonesia, antara lain:

1. Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati diketahui diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. 

Baca Juga: Apa Isi Perjanjian Linggarjati Antara Indonesia dan Belanda? Ketahui Latar Belakang, Dampak, Serta Tokohnya, yuk!

Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir. Sementara itu, Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhon.

Secara garis besar, isi Perjanjian Linggarjati adalah Belanda harus mengakui secara de facto atas wilayah Indonesia, yakni Jawa, Sumatra, dan Madura.

2. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat, teman-teman. 

Perundingan ini dilakukan karena Belanda menyerang Indonesia setelah perjanjian Linggarjati. Hasil dari perjanjian ini sangatlah merugikan Indonesia. 

Contohnya, Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Sumatra, serta Yogyakarta sebagai bagian dari wilayah Indonesia. 

3. Perjanjian Roem Royen

Perjanjian Roem Royen diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan Belanda diwakili oleh Van Royen.

Perundingan ini dilakukan setelah Belanda melakukan Agresi Militer Belanda serta menangkap pemimpin Indonesia. 

Perundingan Roem Royen menghasilkan keputusan jika Belanda bersedia untuk membebaskan seluruh tawanan perang serta menghentikan agresi militer. 

Begitu pula dengan Indonesia yang setuju untuk menghentikan perang gerilya.

Nah, itulah bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD, Apa Tugas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia?

----

Kuis!

Apa yang dimaksud dengan perjuangan fisik?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023