Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat foto cahaya berwarna-warni di langit kutub-kutub Bumi? Itu adalah aurora atau cahaya kutub.
Aurora adalah fenomena alam ketika cahaya biru, merah, kuning, hijau, dan oranye bersinar dan berubah-ubah di langit.
Ada dua jenis aurora, yakni aurora borealis atau cahaya utara dan aurora australis atau cahaya yang berasal dari Kutub Selatan.
Aurora borealis adalah aurora yang terlihat hampir setiap malam di wilayah utara dekat Lingkar Arktik, sekitar 66,5 derajat utara garis khatulistiwa.
Sementara itu, aurora australis adalah aurora yang terlihat hampir setiap malam di wilayah selatan dekat Lingkar Antartik.
Bagaimana Terbentuknya Aurora?
Keberadaan aurora tentunya membuat banyak orang kagum. Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai penyebab dari keberadaan aurora.
Aurora adalah produk tubrukan antara proton atau elektron berenergi tinggi dari Matahari dengan atom-atom Oksigen atau Nitrogen.
Proton atau elektron energetik itu dilepaskan dari Matahari dalam peristiwa angin Matahari atau badai Matahari.
Saat bertubrukan dengan atom-atom, maka akan terjadi transfer energi sehingga atom-atom berada dalam status tidak stabil.
Pada situasi ini, beberapa elektron yang dimiliki atom-atom oksigen atau nitrogen akan menyerap tambahan energi itu.
Baca Juga: Mungkinkah Indahnya Aurora Bisa Kita Lihat di Indonesia?