Tak Hanya di Kutub, Ternyata Aurora Juga Pancarkan Cahaya Indahnya di Ruang Angkasa

By Fransiska Viola Gina, Senin, 13 Maret 2023 | 16:30 WIB
Bagaimana terbentuknya aurora di langit kutub? (PIXABAY/Noel_Bauza)

Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat foto cahaya berwarna-warni di langit kutub-kutub Bumi? Itu adalah aurora atau cahaya kutub.

Aurora adalah fenomena alam ketika cahaya biru, merah, kuning, hijau, dan oranye bersinar dan berubah-ubah di langit.

Ada dua jenis aurora, yakni aurora borealis atau cahaya utara dan aurora australis atau cahaya yang berasal dari Kutub Selatan.

Aurora borealis adalah aurora yang terlihat hampir setiap malam di wilayah utara dekat Lingkar Arktik, sekitar 66,5 derajat utara garis khatulistiwa. 

Sementara itu, aurora australis adalah aurora yang terlihat hampir setiap malam di wilayah selatan dekat Lingkar Antartik.

Bagaimana Terbentuknya Aurora?

Keberadaan aurora tentunya membuat banyak orang kagum. Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai penyebab dari keberadaan aurora. 

Aurora adalah produk tubrukan antara proton atau elektron berenergi tinggi dari Matahari dengan atom-atom Oksigen atau Nitrogen.

Proton atau elektron energetik itu dilepaskan dari Matahari dalam peristiwa angin Matahari atau badai Matahari. 

Saat bertubrukan dengan atom-atom, maka akan terjadi transfer energi sehingga atom-atom berada dalam status tidak stabil.

Pada situasi ini, beberapa elektron yang dimiliki atom-atom oksigen atau nitrogen akan menyerap tambahan energi itu.

Baca Juga: Mungkinkah Indahnya Aurora Bisa Kita Lihat di Indonesia?

Hal ini mengakibatkan perpindahan ke kulit atom yang lebih luar. Hal inilah yang kemudian menyebabkan atom berstatus tidak stabil.

Sebagai reaksinya, maka atom akan kembali ke kondisi stabil dengan mengembalikan elektron tersebut ke kulit atom semula. 

Energi yang dihasilkan pada proses reaksi ini kemudian akan menghasilkan warna yang indah dan disebut sebagai aurora.

Memancarakan Warna yang Tidak Sama

Meskipun warna-warna yang dihasilkan sangat indah, aurora ternyata memancarakan warna yang tidak sama, lo.

Dilansir dari Exploratorium, warna yang dihasilkan oleh aurora ditentukan oleh gas yang berada di atmosfer Bumi, serta ketinggiannya. 

Sebagai contoh, apabila kandungan atom oksigen di udara lebih besar, maka warna yang dihasilkan akan hijau atau kemerahan. 

Sementara itu, apabila kandungan atom nitrogennya lebih besar, maka warna aurora akan menjadi oranye atau kemerahan. 

Jika beruntung, teman-teman juga bisa melihat aurora dengan warna biru yang dipadukan dengan warna ungu. Cantik sekali, bukan?

Sayangnya, aurora ini tidak bisa dilihat di semua wilayah, termasuk Indonesia. Kita harus terbang jauh untuk melihat fenomena ini.

Jika teman-teman ingin menikmati aurora borealis, maka kita bisa mengunjungi Swedia, Islandia, Norwegia, dan Finlandia. 

Baca Juga: Dikenal Sebagai Fenomena Langit yang Cantik, Ternyata Aurora Justru Bisa Merugikan Manusia, Kenapa?

Sementara jika ingin menikmati aurora australis, kita bisa mengunjungi Tasmania, Antartika, Pulau Georgia Selatan, hingga Kepulauan Fakland.

Fenomena ini ditandai dengan langit yang tiba-tiba menjadi gelap, lalu muncul cahaya terang benderang yang indah.

Biasanya cahaya tersebut akan berwarna merah, hijau, dan seperti lembayung. Keindahan aurora juga dapat dipengaruhi oleh cuaca dan polusi cahaya.

Waktu terbaik untuk melihat keindahan aurora adalah saat langit terlihat gelap dan cuaca cerah. Pastikan mengunjungi negara itu di waktu yang tepat, ya!

Bisa Disaksikan di Ruang Angkasa

Menikmati keindahan cahaya aurora dari Bumi saja rasanya sangat mengesankan. Namun, ternyata astronaut bisa menyaksikannya dari ruang angkasa. 

Dalam beberapa kesempatan, NASA menunjukkan penampilan aurora yang terlihat dari stasiun ruang angkasa dan seolah menjadi sesuatu yang umum.

Pada akhir Februari lalu, Astronaut NASA Josh Cassada memotret aurora berwarna hijau yang indah dari ruang angkasa.

Josh Cassada mengambil gambar itu dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), yang mengorbit di ketinggian sekitar 400 kilometer di atas Bumi.

Meski begitu, jika aurora terlihat sangat jelas, para astronaut wajib waspada karena itu bisa jadi tanda terjadinya badai matahari. 

Badai matahari ini ditandai dengan gumpalan plasma yang sangat besar, disebut juga dengan coronal mass ejection (CME).

Baca Juga: Apa Itu Aurora? Ini Rahasia Keindahan dan 7 Tempat di Mana Kita Bisa Melihatnya

Astronaut wajib waspada karena radiasi yang dihasilkan itu bisa berbahaya untuk pesawat ruang angkasa, teman-teman. 

CME yang sangat kuat memang tidak berbahaya bagi manusia yang ada di Bumi, namun bisa merusak satelit dan memicu pemadaman radio.

----

Kuis!

Apa saja cahaya yang dihasilkan oleh aurora?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023