5 Peristiwa yang Mengakibatkan Tersendatnya Perekonomian pada Masa Demokrasi Terpimpin

By Niken Bestari, Kamis, 16 Maret 2023 | 12:30 WIB
Apa contoh peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian pada masa demokrasi terpimpin? Kita pelajari selengkapnya, yuk! (Freepik)

Bobo.id - Dalam pelajaran sejarah kelas 7-8 kurikulum Merdeka, kita belajar kondisi negara saat awal kemerdekaan dalam berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi.

Kondisi perekonomian negara Indonesia yang baru merdeka tersebut belum stabil, teman-teman.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, kondisi perekonomian sangat buruk.

Setelah berlangsungnya Perang Dunia II dan masa pendudukan Jepang, Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi, kekurangan pangan dan bahan pangan, serta kerusakan infrastruktur yang parah.

Inflasi adalah suatu keadaan saat harga-harga barang dan jasa secara umum naik secara terus-menerus dalam periode waktu tertentu.

Sehingga, daya beli uang menurun sehingga jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli barang atau jasa meningkat. Hal ini mengakibatkan nilai uang menurun, teman-teman.

Pada masa Demokrasi Terpimpin, yang berlangsung dari tahun 1959 hingga 1965, kondisi perekonomian Indonesia tetap buruk.

Meskipun pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian, namun hasilnya masih terbatas.

Pada akhirnya, kebijakan Demokrasi Terpimpin yang lebih fokus pada politik daripada ekonomi, membuat kondisi perekonomian semakin buruk.

Apa Peristiwa yang Mengabibatkan Tersendatnya Perekonomian pada Masa Demokrasi Terpimpin?

Berikut adalah tiga peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia:

Baca Juga: 2 Penyebab Berakhirnya Demokrasi Terpimpin di Indonesia

1. Konflik Indonesia-Malaysia:

Konflik Indonesia-Malaysia yang berlangsung dari tahun 1963 hingga 1966 menyebabkan terjadinya embargo ekspor impor antara Indonesia dengan negara-negara Barat.

Hal ini berdampak buruk pada perekonomian Indonesia karena kebutuhan akan barang-barang impor seperti bahan bakar, mesin dan alat-alat berat menjadi sulit untuk dipenuhi.

Embargo adalah tindakan yang dilakukan oleh suatu negara atau organisasi internasional untuk melarang atau membatasi impor atau ekspor suatu barang atau jasa dari atau ke suatu negara atau wilayah tertentu.

Embargo dapat dilakukan sebagai bentuk sanksi ekonomi terhadap suatu negara atau sebagai upaya untuk melindungi kepentingan nasional.

2. Kebijakan Ekonomi Terlalu Fokus pada Politik

Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang lebih berfokus pada politik daripada ekonomi.

Hal ini mengakibatkan tersendatnya pembangunan ekonomi karena pemerintah lebih fokus pada peningkatan pengaruh politik daripada meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. Kerugian Anggaran

Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah mengeluarkan banyak uang untuk menopang program-program sosial dan politik.

Contoh programnya seperti pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan lainnya.

Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin? Ini Penjelasannya

Hal ini menyebabkan defisit anggaran dan pemerintah terpaksa mencetak uang untuk menutupi kekurangan anggaran.

Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat dan memicu inflasi.

4. Kebijakan Moneter yang Tidak Tepat

Pada masa itu, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan perbankan di Indonesia masih relatif baru dan tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani kebijakan moneter.

Kebijakan moneter yang tidak tepat dapat memicu inflasi, seperti menurunkan suku bunga terlalu rendah atau menaikkan jumlah uang yang beredar.

5. Kenaikan Harga Komoditas

Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor beberapa komoditas seperti kopi, karet, dan minyak kelapa sawit.

Kenaikan harga komoditas dunia dapat memicu inflasi di dalam negeri karena kenaikan harga bahan mentah akan meningkatkan biaya produksi dan harga jual barang dan jasa.

Nah, itulah lima contoh peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin.

Demokrasi Terpimpin sendiri berakhir pada tanggal 11 Maret 1966 ketika Soeharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari Soekarno.

Setelah itu, Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun, dari 1966 hingga 1998.

Baca Juga: Demokrasi Terpimpin: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

----

Kuis!

Apa itu inflasi?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023