6 Bentuk Penyimpangan terhadap Pancasila pada Pemerintahan Orde Lama

By Grace Eirin, Selasa, 16 Mei 2023 | 20:00 WIB
Penyimpangan Pancasila pada masa pemerintahan Orde Lama. (freepik)

Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 sampai 1966, karena kondisi negara yang kacau akibat peristiwa G30S. 

Sementara itu, Ir. Soekarno mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden pada 22 Februari 1967, yang menandai berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru. 

Bentuk Penyimpangan terhadap Pancasila

Selama masa orde lama, terjadi beberapa kondisi yang menunjukkan adanya penyimpangan terhadap Pancasila. 

Berikut ini beberapa bentuk penyimpangan terhadap Pancasila pada masa orde lama. 

1. Penerapan Demokrasi Parlementer

Menurut Pancasila sila keempat, masyarakat harus mengutamakan musyawarah dan mufakat untuk mengambil keputusan yang berlaku bagi kepentingan bersama. 

Namun, Ir. Soekarno justru melaksanakan demokrasi parlementer, yang berarti Presiden berfungsi sebagai kepala negara, namun kepala pemerintahan berada di tangan perdana menteri. 

Demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai politik, sehingga melemahnya benih-benih demokrasi. 

2. Presiden Hanya sebagai Kepala Negara

Pada masa pemerintahan Ir. Soekarno, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. 

Baca Juga: 25 Contoh Perilaku dalam Menjaga Keutuhan Negara Indonesia, Materi PPKn